Ahad 06 May 2018 14:59 WIB

2.000 Kamar Hotel Ludes Dipesan untuk Asian Games

Diperkirakan 300 ribu orang yang datang untuk Asian Games akan menghabiskan Rp 8 T.

Rep: Melisa Riska Putri/ Red: Indira Rezkisari
Ketua Pelaksana Asian Games 2018 Erick Thohir (tengah) melepas 1.000 pelari dalam acara BRI Sunday Fest Road to Asian Games 2018 di Halaman Sentra BRI Jakarta, Ahad (6/5).
Foto: Republika/Melisa Riska Putri
Ketua Pelaksana Asian Games 2018 Erick Thohir (tengah) melepas 1.000 pelari dalam acara BRI Sunday Fest Road to Asian Games 2018 di Halaman Sentra BRI Jakarta, Ahad (6/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak 2.000 kamar hotel di Jakarta sudah habis dipesan untuk gelaran Asian Games 2018 khusus bagi Inasgoc. Bahkan kamar hotel di Palembang dipastikan Ketua Inasgoc Erick Thohir sudah penuh terpesan.

"Tim Jepang sudah pesan satu hotel penuh di Palembang dan memesan dapur untuk konsumsi mereka," katanya, Ahad (6/5).

Tarif hotel untuk pemesanan pada saat gelaran Asian Games Agustus telah mengalami peningkatan hampir dua kali lipat. Menurut Erick, hal tersebut menjadi suatu kepastian mengingat 300 ribu orang akan datang secara bersamaan dalam ajang Asian Games nanti.

Ini merupakan dampak ekonomi langsung yang bisa didapatkan Indonesia dari Asian Games. Berdasarkan perhitungan Kementerian Pariwisata, ia melanjutkan, rata-rata dari 300 ribu orang tersebut akan menghabiskan 800 ribu dolar AS selama dua pekan.

"Itu kira-kira Rp 3 triliun. Itu jelas terjadi," tegas dia.

Angka tersebut merupakan dampak jangka pendek yang didapatkan Indonesia. Masih banyak keuntungan lain jika bicara dampak ekonomi.

Untuk jangka panjang, usai pencitraan Asian Games ini berhasil, masyarakat dunia akan mengetahui Indonesia secara utuh. Indonesia yang bukan hanya Bali. Tapi ada pariwisata lain yang akan dipromosikan.

Asian Games Tours Rally yang akan melewati 53 kota tentunya melintasi banyak lokasi wisata. Misalnya Banyuwangi dengan Kawah Ijen dan api birunya, Yogyakarta, Aceh maupun Papua Barat dengan keindahan Raja Ampat.

"Ini kan promosi," ujarnya. Dengan pemahaman baru tersebut, wisatawan akan semakin tertarik begitu juga dengan peluang investasi bisnis yang kian terbuka lebar. Namun, faktor keamanan harus tetap dijaga demi kenyamanan wisatawan dan investor.

Sementara untuk dampak secara menengah adalah dengan pembangunan infrastruktur yang dilakukan pemerintah seperti pembangunan Mass Rapid Transportation (MRT), Light Rail Transit (LRT) maupun fasilitas bandara. Transaksi yang dilakukan pun lebih cepat dengan menerapkan cashless.

Dengan dukungan infrastruktur diakui Erick akan memudahkan masyarakat luar ke Indonesia sekaligus mempersingkat waktu tempuh.

"Nah ini yang kadang-kadang kita lupa. Ini bukan hanya event olahraga, ini event bisnis," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement