REPUBLIKA.CO.ID, SINGAPURA -- Pelari andalan Indonesia, Triyaningsih, sukses meraih medali emas dari nomor lari 5.000 meter putri cabang olahraga atletik SEA Games 2015. Pada partai final di Singapore National Stadium, Selasa (9/6), Triyaningsih menjadi yang tercepat dengan catatan waktu 16.18.06 detik.
Unggul atas rekan senegaranya yaitu Rini Budiarti yang finish di urutan kedua dengan catatan waktu 16.30.85 detik serta pelari Myanmar Phyu War Thet yang membukukan waktu 16.54.71 detik.
Dicegat para pewarta seusai perlombaan, Triyaningsih berujar singkat ihwal kesuksesannya. Triyaningsih mengaku senang lantaran bisa memenangi nomor andalannya tersebut. ''Saya juga mengucapkan terima kasih atas doa dan dukungan seluruh masyarakat Indonesia.
Sementara, saat ditemui terpisah, Pelatih Atletik Nomor Jarak Jauh dan Menengah Wita Witarsa mengatakan, kunci kemenangan Triyaningsih tak lepas dari persiapan yang matang.
Penggemblengan selama berbulan-bulan di Pengalengan, Bandung, Jawa Barat, terbukti membuahkan hasil. Mengomentari jalannya perlombaan, Witarsa menyebut sejak awal dirinya meminta agar Triyaningsih memacu kecepatan di awal untuk memimpin.
Meskipun memimpin sejak awal, Triyaningsih sempat disusul Rini jelang 3.000 meter perlombaan. Namun, pada lima putaran terakhir, Witarsa menginstruksikan agar pelari 28 tahun itu menambah kecepatannya.
"Sehingga, Triyaningsih dan Rini bisa mengambil waktu yang lebih baik. Terutama, kita menyelamatkan supaya keduanya bisa mendapat medali emas dan perak," ujar Witarsa kepada Republika.
Bagi Triyaningsih, raihan emas di SEA Games 2015 merupakan yang keempat sepanjang keikutsertaannya pada pesta olahraga terbesar seantero Asia Tenggara tersebut. Sebelumnya, Triyaningsih memperoleh emas pada SEA Games 2007 Thailand, SEA Games 2009 Laos dan SEA Games 2011 Indonesia. Sedangkan pada SEA Games 2013 Myanmar, wanita yang pernah berlatih di klub atletik Lokomotif Salatiga ini harus puas dengan medali perak.