Kamis 30 May 2024 20:40 WIB

Vincent Kompany Ingin Terapkan Ini di Bayern Munchen di Tengah Keraguan Kepadanya

Kompany akan menuntut agresivitas dan keberanian mutlak dari para pemainnya.

Red: Israr Itah
Vincent Kompany is presented as the new coach of Bayern Munich, at the Allianz Arena, in Munich, Germany, Thursday, May 30, 2024. Kompany is the unlikely new coach of Bayern Munich after a lengthy search which saw the German club rejected by several top candidates.
Foto:

Dalam karier manajerialnya yang singkat, Kompany, yang memainkan 360 pertandingan untuk Manchester City telah memenangi empat gelar Liga Primer. Ia telah mendapatkan reputasi untuk memainkan sepak bola yang mengalir bebas dan berbasis penguasaan bola.

Dia memulai karier kepelatihannya di klub Belgia, Anderlecht, sebelum bergabung dengan Burnley pada tahun 2022, di mana pendekatannya berhasil dengan baik di divisi dua Championship saat mereka mengamankan promosi dengan tujuh pertandingan tersisa.

Namun, Burnley bersikeras untuk tetap menggunakan gaya tersebut saat menghadapi tim-tim dengan kualitas yang lebih tinggi di Liga Primer. Alhasil mereka kesulitan untuk bertahan di divisi utama dan terdegradasi setelah finis di peringkat 19 dengan 24 poin. Mereka hanya meraih lima kemenangan sepanjang musim.

Kepindahan Vincent Kompany ke Bayern Munchen pada awalnya disambut dengan cemoohan dan ketidakpercayaan. Pandangan yang lebih berimbang telah muncul, tapi tidak ada yang dapat menghindari ketidakpercayaan ketika seorang pelatih yang terdegradasi bersama Burnley justru menerima salah satu pekerjaan terbesar di Eropa.

Namun manajemen Munchen tidak asal berjudi. Kompany dianggap sebagai sebuah pertaruhan yang layak untuk diambil, seorang pelatih dengan potensi yang besar.

Ada banyak faktor yang terlibat, tidak terkecuali perekrutan Bayern yang penuh dengan proses. Namun memilih Kompany juga menyoroti perubahan pandangan mengenai apa yang membuat seseorang menjadi pelatih elite. Sebuah keinginan yang tumbuh untuk melihat lebih dari sekadar hasil dan menuju gaya yang dapat ditransfer.

Kompany, harus diakui, memiliki banyak hal lain yang dapat dilakukannya. Sebagai seorang pemain, ia menjadi kapten klub dan negara, memenangkan Liga Primer bersama Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola. Hal tersebut memberikan rasa hormat secara instan dari pemain lain.

Tren dalam manajemen modern mengarah kepada para murid Guardiola. Mikel Arteta telah muncul sebagai penantang terbesarnya di Liga Primer, Xabi Alonso baru saja berjaya di Bundesliga. Enzo Maresca telah mengikuti Kompany dalam memenangkan Divisi Championship.

Hubungannya dengan Guardiola, yang secara luas dianggap sebagai pelatih luar biasa dari generasinya, sangat signifikan di Bayern. Beberapa orang menganggap pekerjaannya di sana belum selesai tanpa kemenangan di Liga Champions, tapi ia memukau dengan ide-idenya. Ada sebuah warisan di sana. Bahkan Guardiola disebut-sebut memberikan rekomendasi untuk Kompany.

Kompany datang ke Liga Primer dengan pendekatan yang telah membantu Burnley mengumpulkan 101 poin di Championship, memenangkan pujian dari Burnley atas permainan mereka yang brilian.

 

Kecepatannya...

Seberapa tertarik Kamu untuk membeli mobil listrik?

  • Sangat tertarik
  • Cukup tertarik
  • Kurang tertarik
  • Tidak tertarik
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement