Selasa 04 Jun 2024 23:19 WIB

Tips Hindari Pengeluaran Membengkak Saat Traveling

Pengeluaran yang paling sering memakan dana besar adalah ingin mencoba hal yang baru.

Koper yang dibawa saat traveling (ilustrasi). Ada beberapa tips agar pengeluaran tidak membengkak saat traveling.
Foto: www.freepik.com.
Koper yang dibawa saat traveling (ilustrasi). Ada beberapa tips agar pengeluaran tidak membengkak saat traveling.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Momen liburan yang menggebu-gebu dinilai bisa menjadi jebakan pengeluaran menjadi membengkak. Perencana keuangan Aliyah Natasha mengatakan, masyarakat yang sedang liburan sering lupa pada kenyataan dan merasa FOMO (fear of missing out).

"Mumpung di sini, itu biasanya yang membuat pengeluaran kita berlebih, uang itu nggak jahat cuma cara kita mengelola emosi kita belum bisa stabil jadi itu yang bisa membuat bengkak,” kata Aliyah dalam acara media luncheon tiket.com di Jakarta, Selasa (4/6/2024).

Baca Juga

Aliyah mengatakan pengeluaran yang paling sering memakan dana besar adalah ingin mencoba hal yang baru seperti atraksi di tujuan wisata atau kuliner. Ia mengatakan, jika liburan dalam keadaan dana terbatas harus tetap realistis dan tidak memaksakan liburan ke tempat yang jauh dalam waktu dekat jika tidak memungkinkan.

Selain itu mempersiapkan obat-obatan pribadi selama berpergian juga bisa menekan pengeluaran tak terduga yang bisa membengkak selama perjalanan. Aliyah mengatakan pemanfaatan paylater dalam platform perjalanan daring juga bisa menjadi cara mencegah pembengkakan pengeluaran saat berpergian. Namun tetap harus dipastikan apakah sanggup untuk membayar cicilan tersebut dalam kurun waktu yang ditentukan.

“Sebenarnya saya lihat fenomena paylater ada positifnya seperti ketika suatu platform meluncurkan aplikasi paylater memiliki banyak promo dan cashback, jangan-jangan bisa lebih menguntungkan dalam periode tertentu,” katanya.

Melakukan perencanaan jauh-jauh hari juga merupakan cara untuk menghindari pengeluaran yang membengkak saat berlibur. Promosi akomodasi atau tiket pesawat yang biasanya ada pada momen tertentu bisa dimanfaatkan untuk mendapat harga lebih murah.

“Biasanya promo dalam jangka waktu dekat misalnya liburan sekolah untuk akomodasi Mei dan Oktober, travel Agustus sampai September dan Maret-April,” ucap Aliyah.

Aliyah juga menyarankan jika bisa untuk menyiapkan dana tambahan di luar dari pendapatan bulanan seperti bonus atau pekerjaan sampingan untuk dana darurat jika ingin melakukan perjalanan.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement