Selasa 15 Jan 2019 14:30 WIB

Detik-Detik Pecahnya Kerusuhan Malari

Malari menjadi salah satu momen kerusuhan karena menolak modal asing.

Pasar Senen menjadi salah satu pasar yang menjadi sasaran amuk massa pada peristiwa Malari 1974.
Foto: Republika / Darmawan
Pasar Senen menjadi salah satu pasar yang menjadi sasaran amuk massa pada peristiwa Malari 1974.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peristiwa Malari (Malapetaka 15 Januari) menjadi salah satu momen sejarah terjadinya kerusuhan di Jakarta. Aksi massa yang menentang penanaman modal asing di Indonesia pada 1974 itu dimulai oleh para mahasiswa dan didahului sejumlah momentum. Berikut kami susun detik-detik pecahnya peristiwa Malari:

31 Juli 1973:

Baca Juga

Pemerintah menyampaikan rancangan undang-undang (RUU) tentang perkawinan baru kepada DPR. RUU tersebut mencantumkan sejumlah pasal yang dinilai bertentangan dengan syarat pernihakan menurut hukum Islam.

13 Agustus 1973:

Digelar sebuah acara diskusi di Universitas Indonesia (UI) yang dihadiri sejumlah tokoh Orde Lama. Diskusi menghasilkan kesimpulan perlunya menggagas aksi untuk mengoreksi langkah pemerintah yang dinilai mulai melenceng.

17-18 September 1973:

Ratusan mahasiswa mendatangi gedung DPR untuk memprotes RUU Perkawinan yang diusulkan pemerintah. RUU tersebut akhirnya diubah.

24 Oktober 1973:

Tokoh pemuda angkatan 1928, 1945, dan 1966 menerbitkan "Petisi 24 Oktober". Petisi tersebut menyoroti strategi pembangunan yang dinilai keliru dan penyelewengan kekuasaan serta korupsi.

10 November 1973:

- Aktivis mahasiswa dari berbagai perguran tinggi memperingati hari pahlawan dengan menelurkan ikrar untuk menggalang solidaritas.

- Ketua Inter-Governmental Group on Indonesia (IGGI) JP Pronk mengunjungi Indonesia guna mengatur skema pemberian utang untuk Indonesia. Demonstrasi mahasiswa digelar di Jakarta dan Yogyakarta menyambut kedatangan tersebut.

30 November 1973:

Sorotan terhadap masuknya modal asing ke Indoensia mengemuka dalam diskusi yang digelas di Balai Budaya Jakarta. Wacana penolakan terhadap modal asing terus mengemuka selepas itu.

31 Desember 1973

Dewan Mahasiswa UI memperingati malam renungan tahun baru. Seruan untuk mengubah keadaan makin kencang di kalangan mahasiswa.

12 Januari 1974

Ketua dewan mahasiswa dari berbagai universitas menemui Presiden Soeharto. Mereka menyampaikan tuntutan pemberantasan korupsi dan perbaikan ekonomi. Para perwakilan mahasiswa tak puas dengan hasil pertemuan dan merencanakan gerakan lebih besar pada 15 Januari.

14 Januari 1974

Perdana Menteri Jepang Kakuei Tanaka berkunjung ke Indonesia. Mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa kecil-kecilan di Lanud Halim Perdanakusuma.

15 Januari 1974

- Ribuan mahasiwa melakukan longmarch dari Kampus UI di Salemba ke Universitas Trisakti.

- Presiden Soeharto mengadakan pertemuan dengan PM Tanaka.

- Sementara mahasiswa melakukan aksi unjuk rasa, terjadi kerusuhan dan pembakaran di pusat Kota Jakarta.

sumber : Pusat Data Republika
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement