Sabtu 20 Aug 2016 17:21 WIB

'Ngapain Lu Sekolah Pinter-Pinter, Presidennya Kan Seumur Hidup'

Sukarno
Foto: dok. Istimewa
Sukarno

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Alwi Shahab

Menjelang saat pembentukan kabinet pada Agustus 2000, banyak pihak menyarankan pada presiden Indonesia kala itu, Gus Dur agar ia membentuk kabinet yang ramping. Demi efisiensi bentuklah kabinet seramping mungkin. Demikian pernyataan yang banyak dilontarkan waktu itu.

Sekalipun, ketika susunan kabinet diumumkan masih terdapat tiga menteri muda di dalamnya. Tetapi, dengan jumlah menteri sebanyak 26 orang, tentu saja kabinet ini jauh lebih ramping dibandingkan kabinet-kabinet pada masa pemerintahan Presiden Sukarno.

Presiden pertama RI ini dikenal sebagai orang yang royal dalam mengangkat menteri-menteri. Sehingga waktu itu dikenal kabinet seratus menteri. Sampai-sampai ada menteri yang seharusnya cukup dijabat seorang dirjen. Seperti menteri pengairan, menteri agraria, menteri perhubungan laut, menteri perhubungan udara, menteri jalan raya Sumatra, dan masih banyak lagi.

Ia juga mengangkat sembilan menteri yang diperbantukan pada Presidium Kabinet. Bahkan beberapa pimpinan Badan Pemeriksa Keuangan dan Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom didudukkan sebagai menteri.

Bung Karno menyatakan ia memerlukan banyak menteri karena demikian besar persoalan yang dihadapi bangsa Indonesia. Hingga ketika itu beredar humor, bahwa nantinya kabinet tidak lagi bersidang di Istana, tapi di Istora Senayan. Para menteri tampil dengan pakaian seragam putih dengan pet warna hitam dan sepatu hitam.

Bung Karno sendiri sangat suka tampil dengan pakaian seragam panglima tertinggi dengan bintang emas. Dengan berkopiah hitam dan bertongkat Bung Karno selalu tampil gagah di hadapan massa rakyat.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement