Rabu 05 Jun 2024 13:59 WIB

Indonesia Peringkat Ketiga Industri Keuangan Syariah Global

Unila dan BRI Life gelar seminar tentang industri keuangan syariah masa kini.

Red: Budi Raharjo
Unila Bersama PT Asuransi BRI Life menyelenggarakan seminar Prospek dan Tantangan Industri Keuangan Syariah Masa Kini.
Foto: BRI Life
Unila Bersama PT Asuransi BRI Life menyelenggarakan seminar Prospek dan Tantangan Industri Keuangan Syariah Masa Kini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Industri keuangan syariah terus menunjukkan perkembangan yang signifikan dan semakin mendapatkan tempat di masyarakat. Dengan prinsip-prinsip syariah yang menekankan pada keadilan, transparansi, dan etika, keuangan syariah menawarkan solusi yang tidak hanya berorientasi pada keuntungan, tetapi juga pada kemaslahatan bersama. 

Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung (Unila) Igo Febianto mengungkapkan market share industri ekonomi syariah di Tanah Air terus tumbuh. Bahkan dalam industri global posisi Indonesia berada di peringkat ketiga. “Perkembangan industri keuangan syariah di skala global mencatat, Indonesia menduduki peringkat ketiga dengan menduduki indicator knowledge tertinggi dengan skor 200 di antara 9 negara lainnya," ujar Igo. 

Baca Juga

Kendati demikian, ekonomi syariah di dalam negeri masih di hadapkan pada berbagai tantangan. Ia menyebutkan mulai dari aspek regulasi, persaingan dengan industri keuangan konvensional, hingga adaptasi terhadap kemajuan teknologi yang semakin cepat.

Unila Bersama PT Asuransi BRI Life menyelenggarakan seminar 'Prospek dan Tantangan Industri Keuangan Syariah Masa Kini'. Tujuannya untuk mendorong kesadaran dan pemahaman tentang keuangan syariah serta memperluas akses masyarakat terhadap layanan keuangan yang bertujuan mencapai kemandirian finansial.