Kamis 06 Jun 2024 10:54 WIB

Kenapa Sih Nggak Semua Orang Cocok Jadi Trader Kripto

Edukasi yang baik membantu trader dan investor membuat keputusan yang cerdas.

Uang kripto (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Uang kripto (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menabung dan berinvestasi sudah lazim dilakukan mereka yang melek perencanaan keuangan. Pilihan investasi yang sangat beragam namun terkadang menggoda untuk dicoba.

Tapi ternyata tidak semua orang cocok menjadi trader, lho. Terutama trader kripto.

Baca Juga

CEO Indodax Oscar Darmawan mengingatkan tidak semua orang cocok menjadi trader, terutama dalam hal ini trader kripto. Alasannya, aktivitas trading memerlukan kemampuan pengelolaan emosi ketakutan, keserakahan, dan euforia yang baik.

“Jangan memaksakan diri, tidak semua bisa jadi trader. Justru yang banyak uang adalah investor jangka panjang, dan semua orang hampir bisa menjadi investor dibandingkan dengan trader,” kata Oscar saat penutupan “Bulan Literasi Kripto 2024” dikutip melalui keterangan resmi di Jakarta, Kamis (6/6/2024).

Dia mencontohkan sifat orang yang tidak cocok untuk menjadi trader yaitu panik saat melihat aset turun karena terlalu khawatir. Sementara menjadi seorang investor yang baik lebih sederhana, yaitu hanya perlu membeli dan lupakan asetnya kemudian lihat 4-5 tahun kemudian.

Pandangan ini memperkuat pentingnya investasi jangka panjang dalam kripto. Oscar menyarankan agar masyarakat mempertimbangkan untuk menjadi investor jangka panjang sebagai strategi yang lebih aman dan menguntungkan.

Hal senada juga dikatakan oleh Fulltime Trader & Crypto Content Creator Andy Sanjaya dengan mengingatkan, tidak semua orang ditakdirkan menjadi trader. Andy mengakui, dia tidak pernah berhasil menjual Bitcoin (BTC) pada harga tertinggi. Meski begitu, setidaknya dia selalu mendapatkan keuntungan atau profit.

“Kita tidak bisa mengatur market, hanya bisa memiliki rencana exit. Walaupun sudah melakukan riset satu tahun, belum tentu berhasil, tapi paling tidak tahu strateginya, seperti take profit bertahap dan bersyukur dengan apa yang didapat," kata Andy.

Pernyataan Andy tersebut menggarisbawahi pentingnya strategi dan perencanaan dalam trading kripto. Dia menekankan, edukasi yang baik dapat membantu trader dan investor membuat keputusan yang lebih cerdas dan terinformasi.

Pada sisi lain, Oscar menambahkan dan menyoroti fenomena bull market yang tidak jauh berbeda dari tahun-tahun sebelumnya. Pasar (market), ujar dia, selalu berulang. “All-time high terjadi bukan sebelum atau saat halving, tapi setelah halving. Tidak langsung naik, tapi pasti naik, hanya saja setiap halving harga lebih kecil. Market BTC juga semakin likuid,” kata dia.

Menurut Oscar, pasar semakin matang dengan adanya Exchange Trade Fund (ETF) dari Bitcoin dan ETF Ethereum yang baru disetujui. Ini menunjukkan stabilitas dan kematangan pasar kripto pada saat ini. Hal ini sekaligus mencerminkan bahwa investasi kripto kini lebih aman dan terjamin bagi investor, terutama dengan dukungan regulasi yang lebih kuat.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement