Senin 10 Jun 2024 09:38 WIB

Gaduh Soal Robby Purba, Quran dan Hadis Menyuruh Kita Tabayun

Robby Purba membuat video permintaan maaf lewat akun Instagram resmi.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: A.Syalaby Ichsan
Robby Purba
Foto: MGROL 41
Robby Purba

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Viralnya video seorang satpam Mal Plaza Indonesia, Jakarta, Nasarius, memukul anjing bernama Fay berakibat fatal. Satpam tersebut dikeluarkan dari pekerjaannya. 

Padahal, dalam sebuah video klarifikasi, satpam itu mengatakan bahwa dia terpaksa memukul Fay karena anjing itu hendak menerkam seekor anak kucing. Satpam itu juga mengaku sangat terpukul karena video viral tersebut telah membuatnya dipecat, sementara dia memiliki anak dan istri yang harus diberikan nafkah.

Baca Juga

Robby Purba, presenter di balik viralnya video tersebut setelah mengunggah ulang video satpam memukul anjing itu sempat tidak terima dengan hujatan warganet. Robby pun mendapat hujatan dari warganet karena dinilai tidak memanusiakan manusia.

Akhirnya, Robby Purba membuat video permintaan maaf lewat akun Instagram resmi @robbypurba.“Aku sadar banget banyak pihak yang dirugikan atas repost-an video yang aku lakukan, aku sadar sekali banyak pihak yang tersakiti, khususnya seorang bapak yang memiliki anak dan istri yang mungkin saja sekarang sudah kehilangan pekerjaannya,” kata Robby Purba dikutip dari unggahan videonya, Senin (10/6/2024).

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Natha Satwa Nusantara (@nathasatwanusantara)

Ajaran Islam amat memperhatikan penyebarluasan informasi ke ranah publik. Di dalam Alquran, Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita maka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS al- Hujuraat: 6)

Prof Quraish Shihab dalam Tafsir Al-Mishbah menjelaskan, ayat ini merupakan salah satu ketetapan agama dalam kehidupan sosial. Kehidupan manusia dan interaksinya harus didasarkan pada hal-hal yang diketahui dan jelas.

Karena itu, dia membutuhkan pihak lain yang jujur dan berintegritas untuk menyampaikan hal-hal yang benar. Berita yang sampai pun harus disaring. Jangan sampai seseorang melangkah tidak dengan jelas atau dalam bahasa ayat di atas, yakni bi jahalah alias tidak tahu.

Menggunjing dengan menyebarluaskan isu..

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement