REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Sebanyak 150 ekor hewan kurban yang dijual di Kota Bandung mengalami sakit ringan dan kurang lebih 400 ekor belum cukup umur. Hewan kurban tersebut telah dipisahkan terlebih dahulu untuk dipantau dan apabila sehat kembali akan diperiksa ulang.
Menurut Kabid Peternakan dan Kesehatan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Bandung Wilsandi Saefulloh, pihaknya telah memeriksa 3.400 ekor hewan kurban yang dijual di Kota Bandung hingga Ahad (9/6/2024) malam. Tim memeriksa hewan kurban terdiri dari sapi, kambing dan domba yang dijual dari 73 orang pedagang.
"Sekitar 150an (sakit ringan), belum cukup usia 400-an," ujar Wilsandi saat dihubungi, Senin (10/6/2024).
Wilsandi mengatakan, temuan yang didapat usai pemeriksaan hewan kurban yaitu mayoritas masuk kategori tidak laik karena usia belum cukup umur. Sedangkan hewan kurban yang sakit hanya mengalami sakit ringan seperti sakit mata, diare ringan atau sariawan.
"Kebanyakan masuk kategori tidak laik karena usia belum cukup umur. Kalau yang sakit hanya sakit ringan mungkin karena proses perubahan kondisi lingkungan di sini, atau dalam perjalanan," katanya.
Menurut Wilsandi, hewan kurban yang sakit akan dipisahkan dari hewan kurban yang sehat. Hewan kurban tersebut akan dipantau kondisi kesehatannya hingga kembali sehat. "Yang sakit belum dikasih kalung sehat minta dipisahkan monitoring kalau ada sembuh periksa lagi kalau sehat dipasang kalung sehat," katanya.
Ia mengaku masih terus menyisir penjual yang menjual hewan kurban untuk dilakukan pemeriksaan. Saat ini, penjualan hewan kurban banyak ditempatkan di satu tempat sehingga dalam satu lokasi bisa terdapat beberapa orang pedagang.
Wilsandi menambahkan hewan kurban yang telah sehat dan dinyatakan laik dijual akan dipasang kalung sehat. Pada kalung tersebut, ia mengatakan terdapat barcode yang dapat discan oleh masyarakat untuk mengecek data hewan serta membandingkan foto hewan kurban. "Lebih baik masyarakat Kota Bandung cari yang sudah dilabeli kalung barcode e-slamet dicek aplikasi tersebut, data yang ada," kata dia.