Senin 10 Jun 2024 16:10 WIB

Dorong Potensi Ekonomi Petani, BCA Revitalisasi Kebun Kopi Cikoneng 

Bakti BCA memberikan bantuan alat dan kebutuhan untuk bertani.

Rep: Lintar Satria / Red: Satria K Yudha
BCA merevitalisasi kebun kopi Cikoneng, Bogor, Jawa Barat, Senin (10/6/2024).
Foto: Lintar Satria
BCA merevitalisasi kebun kopi Cikoneng, Bogor, Jawa Barat, Senin (10/6/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Central Asia Tbk (BCA) melakukan revitalisasi kebun kopi Cikoneng di Desa Tugu Utara, Bogor. Dalam program Bakti BCA ini, BCA bekerja sama dengan Yayasan Kopi Nasional (YKN) dan Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor memberikan pembinaan, penyuluhan, serta bantuan sarana-prasarana kepada Kelompok Tani Cikoneng Lestari dan Kelompok Tani Lestari Maju Bersama.

Selama ini, produktivitas kopi arabika yang ditanam petani di kebun kopi Cikoneng belum optimal. Akibatnya, pendapatan petani tidak mencukupi untuk melakukan pemeliharaan kebun. Padahal, hasil pertanian dari Kebun Kopi Cikoneng berpotensi besar meningkatkan perekonomian masyarakat dan petani di sana karena dibudidayakan bersama tanaman lain seperti pinus, cabai, alpukat, jambu, dan jeruk. 

“Kami memahami pentingnya keberadaan Kebun Kopi Cikoneng sebagai salah satu sumber pendapatan masyarakat di Desa Tugu Utara. Untuk meningkatkan produktivitas petani kopi di sana, Bakti BCA melaksanakan revitalisasi melalui rangkaian pembinaan, penyuluhan, dan berbagai bantuan teknis pertanian," kata EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA Hera F. Haryn, Senin (10/6/2024).

Dia berharap melalui inisiatif ini pendapatan dan taraf hidup para petani meningkat. "Kami yakin dampak positif tersebut tidak hanya dirasakan manfaatnya oleh petani, namun juga masyarakat dan mitra bisnis," katanya.

Dilakukan di lahan perkebunan seluas 10 hektare (ha), para petani penerima manfaat akan mendapatkan penyuluhan dan pembinaan selama satu tahun mengenai strategi serta inovasi teknologi untuk meningkatkan produktivitas kebunnya.  Melalui Sekolah Lapang yang diinisiasi YKN bersama Distanhorbun Kabupaten Bogor, para penerima manfaat akan diajarkan cara penggunaan pupuk ramah lingkungan, pemangkasan cabang pohon yang efektif, serta konservasi tanah dan air melalui pembuatan galian serba guna atau rorak.

Melalui program ini, Bakti BCA memberikan bantuan alat dan kebutuhan untuk bertani yakni 40 ton pupuk padat, 120 liter pupuk cair tanah, 1.440 liter pupuk cair daun, 20 buah gunting pangkas, 2 buah alat potong rumput, dan 2 buah sprayer. Upaya revitalisasi yang dilakukan Bakti BCA dan para mitra diharapkan dapat meningkatkan kuantitas serta kualitas produksi biji kopi secara signifikan.

Berdasarkan data yang dihimpun, setelah revitalisasi dilakukan, produksi biji kopi per hektare dan pendapatan petani Kebun Kopi Cikoneng diperkirakan dapat meningkat lebih dari 120 pada 2025. Pada 2024, diperkirakan rata-rata produksi biji kopi dari 10 hektare lahan Kebun Kopi Cikoneng mencapai 308,9 kilogram per hektare.

“Kami mengapresiasi langkah BCA dalam meningkatkan efektivitas dan produktivitas tanaman kopi di Kabupaten Bogor, khususnya di Kebun Kopi Cikoneng. Program revitalisasi yang kami jalankan bersama BCA mencakup pembinaan dan pemberian bantuan pertanian kepada petani mengenai teknik bertani yang lebih efektif dan efisien," kata Kepala Dinas Tanaman Pangan Hortikultura & Perkebunan Bogor Entis Sutisna.

Dia berharap para petani dapat meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil kebunnya, serta secara bertahap mengatasi tantangan yang dihadapi dalam proses budi daya, dan memberi dampak apositif bagi lingkungan sekitar serta Kabupaten Bogor secara umum.

Indonesia merupakan salah satu negara penghasil kopi terbesar di dunia, setelah Brazil dan Vietnam. Dengan beragam jenis biji kopi yang tumbuh di berbagai wilayah, mulai dari Aceh hingga Papua, kopi Indonesia menawarkan kekayaan rasa dan aroma yang unik, menjadikannya memiliki nilai ekspor tinggi. 

Menurut data BPS, sepanjang 2023 volume ekspor kopi nasional mencapai 276,28 ribu ton dengan nilai total 915,91 juta dolar AS. Nilai ekspor yang tinggi mencerminkan tingginya permintaan global terhadap kopi Indonesia. Selain itu, data Kementerian Pertanian (Kementan) yang diolah Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) menunjukkan konsumsi kopi dalam negeri pada 2023 mencapai 372.600 ton. 

Oleh karena itu, kemampuan untuk memenuhi permintaan pasar dan memperkuat posisi kopi Indonesia di kancah internasional serta dalam negeri sangat penting untuk dijaga. “Upaya ini diharapkan memberikan dampak positif yang signifikan bagi perekonomian lokal dan nasional. Selaras dengan komitmen BCA sebagai perbankan nasional yang berkomitmen memberikan manfaat nyata kepada masyarakat melalui inisiatif Bakti BCA. Inisiatif ini menjadi langkah nyata dalam mendukung pertumbuhan ekonomi lokal dan keberlanjutan lingkungan," kata Hera. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement