REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang sopir taksi yang hidup sederhana (diperankan Ario Bayu) sama sekali tak menyangka akan dihadapkan pada hal-hal yang penuh misteri. Itu terjadi setelah dia mengunjungi sebuah panti jompo yang dihuni orang-orang kaya, dan ternyata memiliki rahasia tersembunyi yang mengerikan.
Adegan-adegan dramatis mengantarkan sang sopir ke portal yang membentuk logo segitiga terbalik, menggambarkan adanya kuasa besar di balik hal misterius di panti jompo. Ini merupakan fokus cerita dari episode pertama serial "The Nightmares and Daydreams" yang berjudul "Old House". Serial karya Joko Anwar ini mengusung genre fiksi ilmiah supranatural yang belum banyak dijelajahi oleh creator atau sineas di Indonesia.
Joko Anwar mengatakan pemilihan genre untuk serial ini menjadi bentuk eksplorasinya dalam menuangkan cerita ke bentuk film. Meskipun secara genre terbilang baru, namun Joko menekankan bahwa cerita di balik serial ini sangat relevan dengan realitas sosial dan politik di Indonesia.
“Kita sebagai seorang yang bekerja di industri film adalah orang yang sangat privilege karena setiap kali kita menciptakan suatu karya, berkesempatan ditonton oleh orang banyak. Jadi tanggung jawab kita adalah bagaimana karya kita merefleksikan realitas sosial. Serial ini, bungkusnya adalah scifi supernatural, tapi cerita yang diangkat sangat relevan dengan kehidupan sehari-hari, dan isu-isu yang hangat dibicarakan,” kata Joko Anwar dalam konferensi pers di Fairmont Jakarta, Kamis (13/6/2024).