REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kedaangan artis Lucky Perdana bersama relawan Jaringan Lucky Peduli (JLP) untuk membawakan daging kurban matang, kagetkan warga penerima. Mereka senang menerima daging kurban dari Lucky.
Lucky pada Rabu (19/6/2024), membagikan daging kurban yang disembelihnya di Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung. Tapi daging yang dibagikan sudah dalam kondisi matang, bukan daging mentah lagi.
Salah seorang warga, Entin Kartini, mengaku tidak menyangka kalau yang mendatangi rumahnya adalah seorang artis terkenal. Apalagi ia datang sambil membawakan daging kurban matang. “Saya senang ada artis yang ganteng , yang santun, peduli dan merakyat, datang ke rumah saya,” kata Entin, seperti siaran pers yang diterima Republika.
Entin menyambut baik cara menyampaikan daging kurban yang sudah dimasak. Menurutnya, warga tak perlu lagi membeli bumbu dan memasaknya.
Menurutnya, cara seperti yang dilakukan Lucky, bisa dicontoh artis lain. “Dia datang langsung di acara pemotongan, dan dia juga ikut membagikan daging tersebut," ungkapnya. Entin berpendapat, dilihat dari sikap, tampilan dan tutur katanya, Lucky itu layak juga jadi pemimpin di Kabupaten Bandung.
Terkait dengan daging kurban yang sudah dimasak, Lucky menjelaskan, salah satunya lebih karena pertimbangan tak ingin merepotkan warga. Makanya, dibagikan dalam bentuk daging yang sudah dimasak.
Apalagi, kata Lucky, kalau melihat umumnya para penerima daging kurban itu adalah berkategori warga tak mampu. Sehingga, kalau warga dikasih dalam bentuk daging mentah, mereka harus berpikir bagaimana cara membeli bumbunya, Apalagi, daging itu dimasak dalam waktu lama. Dan itu pasti menyita banyak bahan bakar gas.
Kepada warga para penerima kurban, Lucky berpesan inti dari kurban itu sebenarnya menyembelih sikap-sikap buruk yang ada dalam diri. “Kalau soal kurban, mungkin banyak orang yang mampu melakukannya. Tapi, yang tak kalah penting adalah bagaimana kita mampu menyembelih seluruh sikap buruk kita, baik yang bersifat iri, dengki, sombong, takabur, dzolim, korup dan lain-lain," papar Lucky.
Terkait adanya sejumlah tokoh politik yang mendorong ikut berkontestasi pada Pilkada Kabupaten Bandung, Lucky mengatakan, dirinya tak ingin terburu-buru mengambil sikap. “Kalau Pilkada itu soal lain. Sekarang fokus saya, lewat Jaringan Lucky Peduli ingin berbuat sesuatu buat rakyat. Sebagai orang yang diberi kelebihan rizky oleh Allah, saya merasa wajib untuk berbagi dengan orang yang membutuhkan,” katanya.
Kalau soal kenapa harus di Bandung, Lucky menjelaskan, dirinya dan keluarga kebetulan sedang berlibur di Bandung. “Karena saya sedang berlibur di Bandung, masa saya tak boleh berkurban buat warga Bandung,” ungkapnya.