Sabtu 22 Jun 2024 11:47 WIB

Film Ipar Adalah Maut Raih Popularitas, Bolehkah Serumah dengan Ipar dalam Islam?

Bagaimana pandangan Islam mengenai ipar yang tinggal di tengah pasangan suami istri?

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Qommarria Rostanti
Salah satu foto promosi film Ipar adalah Maut. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW mengingatkan agar berhati-hati dalam melakukan pergaulan bersama ipar.
Foto: Dok. MD Pictures
Salah satu foto promosi film Ipar adalah Maut. Dalam Islam, Nabi Muhammad SAW mengingatkan agar berhati-hati dalam melakukan pergaulan bersama ipar.

REPUBLIKA.CO.ID. JAKARTA -- Film arahan sutradara Hanung Bramantyo Ipar Adalah Maut berhasil meraih 2 juta penonton hingga hari ke-9 penayangannya. Film yang mengisahkan tentang perselingkuhan antara suami dan adik kandung sang istri ini merupakan hasil adaptasi dari kisah nyata yang diceritakan ulang oleh konten kreator, Elizasifaa, hingga menjadi viral di media sosia.

Bagaimana pandangan Islam mengenai ipar yang tinggal di tengah pasangan suami istri? Dalam sebuah ceramah yang ditayangkan di saluran YouTube Al Bahjah, Buya Yahya, mengatakan itu bukanlah hal yang tepat. Karena saudara ipar bukan termasuk mahram, sehingga Nabi Muhammad SAW mengingatkan agar berhati-hati dalam melakukan pergaulan bersama ipar.

Baca Juga

Ia memahami, terkadang karena suatu kondisi, banyak yang terpaksa harus serumah dengan ipar setelah menikah. Namun menurut Buya, ada berbagai upaya alternatif yang bisa dilakukan, misalnya dengan mencarikan kontrakan untuk ipar dan lain sebagainya.

“Bismillah niatkan karena Allah, carilah tempat kontrakan buat adik Anda. Atau jika ipar itu laki-laki, bisa dititipkan di masjid, biasanya kan ada masjid yang memiliki kamar. Di sana mungkin lebih murah dibandingkan kontrakan, dan Anda juga bisa bersedekah ke masjid,” kata Buya Yahya dikutip di saluran YouTube Al Bahjah.

Buya Yahya mengatakan, mencarikan hunian lain untuk ipar adalah solusi terbaik, di mana Anda bisa menjaga suami atau istri dari interaksi dengan non-mahram sekaligus tetap menjaga silaturahmi dengan adik. “Jangan terlalu merasa berat ketika harus membiayai kontrakan buat adik, anggap itu hadiah untuk Ibunda. Karena itu bisa membuat keluarga Anda aman, dan Anda pun tetap menyambung silaturahmi dengan adik. Kalau Anda upayakan itu, pasti bakal ada jalan. Karena Allah Maha Kasih. Yakin akan ditolong oleh Allah Swt,” kata Buya Yahya.

Ustazah Qotrunnada Syathiry juga memiliki pendapat yang sama. Menurut Qotrunnada, ipar itu sangat berbahaya jika harus tinggal seatap di antara suami dan istri.

“Bukannya suudzon, karena pastilah yang namanya adik pasti sayang ke kakak ipar. Tapi memang kita harus menghindari fitnah. Dikhawatirkan kalau laki-laki dan perempuan bukan mahram yang ketiganya itu setan. Bisa saja terjadi hal-hal yang tidak baik,” kata Qotrunnada dalam sebuah ceramah yang ditayangkan di saluran YouTube Religi One, dikutip Jumat (21/6/2024).

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement