REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO & Presiden Direktur MSIG Life Wianto Chen menuturkan bahwa pertumbuhan pendapatan premi bisnis baru yang disetahunkan (annual premium equivalent/APE) perseroan tahun 2023 mencapai 15 persen year on year (yoy) atau Rp 1,303 triliun.
“Pendapatan premi bisnis baru yang disetahunkan (APE) kami mencapai Rp 1,30 triliun tumbuh 15 persen yoy dan melampaui pertumbuhan industri,” ucap Wianto Chen dalam Sesi Pemaparan Kinerja Perusahaan MSIG Life Public Expose 2024 di Jakarta, dikutip Rabu (26/6/2024).
Ia menyatakan bahwa perseroan juga mencatatkan pertumbuhan premi renewal sebesar 17,6 persen yoy dan premi reguler lebih dari 50 persen yoy.
Sementara itu, nilai laba setelah pajak sebesar Rp 126 miliar, meskipun terdapat pembayaran klaim kesehatan yang meningkat.
Hal tersebut, lanjutnya, didukung oleh profitabilitas dari bisnis baru (NBV) yang meningkat rata-rata 39 persen selama tiga tahun terakhir.
“Kondisi finansial perusahaan juga sangat sehat, tercermin dari Risk Based Capital sebesar 2011,5 persen, jauh di atas ketentuan minimum dari regulator sebesar 120 persen,” ujar Wianto.
Terkait kinerja perseroan pada kuartal I 2024, ia menyampaikan bahwa terjadi pertumbuhan APE agency, NBV, dan in force value (IFV) masing-masing sebesar 34 persen, 25 persen, dan 7 persen.
Ia mengatakan bahwa berbagai pencapaian tersebut berkat implementasi strategi bisnis perusahaan yang berfokus pada percepatan pertumbuhan bisnis, optimalisasi operasional, dan penguatan tata kelola untuk meningkatkan kinerja perusahaan serta menghasilkan nilai jangka panjang.
“Transformasi perusahaan berjalan sesuai rencana dan membawa MSIG Life berada di posisi yang lebih kuat untuk tumbuh berkelanjutan,” kata Wianto.
Terkait percepatan pertumbuhan bisnis perseroan, Direktur MSIG Life Herman Sulistyo menuturkan bahwa kinerja kanal keagenan semakin menguat dan menjadi salah satu penopang utama bisnis perusahaan.
Melalui kanal tersebut, ia menyatakan bahwa pihaknya berkomitmen untuk meningkatkan inklusi dan literasi asuransi di Indonesia sekaligus memperluas jangkauan dan memperkuat jaringan ritel perseroan.
“Pendapatan perusahaan dari kanal keagenan pada 2023 tumbuh 110 persen yoy, menempatkan kanal ini sebagai tulang punggung bisnis perusahaan bersama dengan kanal bancassurance,” imbuhnya.