REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Terpilih Prabowo Subianto dipastikan mengubah nama program makan siang gratis menjadi makan bergizi gratis. Perubahan istilah itu berdasarkan berbagai hasil pengkajian yang dilakukan tim pakar.
"Setelah kita pelajari ternyata istilah tepat itu adalah makan bergizi gratis untuk anak-anak. Itu lengkapnya. Karena kalau anak SD masuk pagi, dia kalau nunggu makan siang kan terlalu lama. Jadi harus makan pagi, makanya kita ubah," kata Prabowo di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Prabowo menganggap, dengan mengubah menjadi makan bergizi gratis, siswa bisa tetap mendapatkan makanan tanpa harus menunggu siang. Selain itu, Prabowo juga akan memberikan susu gratis kepada siswa menggunakan berbagai potensi yang ada. Nantinya, penerapan program susu gratis akan disesuaikan pada potensi pangan yang dimiliki masing-masing daerah.
Nah, soal susu, ternyata ada banyak manfaat dan perbedaan. Misalnya, Susu UHT, dikenal karena proses pemanasan ultra tinggi untuk membunuh bakteri dan memperpanjang masa simpan, memang praktis dan mudah ditemukan di pasaran.
Namun, dibandingkan dengan susu pertumbuhan, kandungan nutrisi dalam susu UHT cenderung terbatas. Umumnya, susu UHT yang merupakan salah satu sumber protein hewani mengandung lemak, protein, gula, garam, vitamin, kalium, kalsium, magnesium, fosfor, dan zinc.
Selain itu juga ada susu pertumbuhan yang berbentuk bubuk, dirancang khusus untuk kebutuhan anak berusia di atas satu tahun. Susu pertumbuhan ini tidak hanya mengandung nutrisi yang sama dengan susu UHT, tetapi juga diperkaya dengan zat gizi tambahan, seperti zat besi, DHA, serta omega 3 dan 6.
Ada pula susu murni atau pasteurisasi. Susu murni adalah susu sapi yang 100 persen segar, baru saja diperah dan didinginkan. Proses pasteurisasi pada susu ini dilakukan dengan pemanasan manual pada suhu 72-75 derajat Celcius guna menghilangkan bakteri sehingga aman untuk dikonsumsi.
Menurut laporan Badan Kesehatan Dunia (WHO), produk susu adalah bagian dari ragam makanan yang dapat menyumbang pemenuhan kebutuhan protein hewani. Pakar gizi klinis lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FK UI), dr Juwalita Surapsari, M. Gizi, Sp. GK., menyatakan, jika anak-anak membutuhkan asupan gizi tambahan, susu pertumbuhan tetap bisa diberikan asal sesuai dengan kebutuhan anak.
Salah satu keunikan susu pertumbuhan adalah telah difortifikasi dengan nutrisi tambahan berupa gizi makro dan mikro yang dibutuhkan anak. Hal itu dapat membantu meningkatkan nilai gizi makanan sehingga lebih bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan.
"Keuntungan fortifikasi, berarti ia bisa membantu untuk mencukupi kebutuhan si anak. Jadi, susu yang sudah difortifikasi dengan zat besi bisa menjadi salah satu cara mencukupi kebutuhan zat besi," ujar Juwalita dikutip di Jakarta, Jumat (28/6/2024).