REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Kantor Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Kelas II Bandara Frans Seda Maumere, Partahian Panjaitan mengatakan, pembatalan aktivitas penerbangan dari Kupang ke Maumere, ibu kota Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), akibat terdampak erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki.
Langkah penutupan penerbangan karena mengutamakan faktor keselamatan penumpang. "Pembatalan karena aspek keselamatan penerbangan," kata Partahian ketika dihubungi dari Kupang, Provinsi NTT, Ahad (30/6/2024).
Baca: KSAU Kunjungi Baykar Technology, Saksikan Demo Drone Akinci
Dia menjelaskan, penerbangan dari Kupang ke Maumere oleh dua maskapai penerbangan dibatalkan pada Ahad. Pembatalan penerbangan yang sudah berlangsung tiga hari, karena terdeteksi indikasi sebaran abu vulkanik Gunung Lewotobi Laki-Laki di ruang udara Bandara Frans Seda Maumere.
Partahian menjelaskan, abu vulkanik yang mengenai mesin pesawat dapat berakibat fatal pada aktivitas penerbangan. Oleh karena itu, pembatalan harus dilakukan karena layanan lebih mengutamakan keselamatan penumpang. "Penerbangan besok melihat kondisi besok," ucapnya.
Baca: KSAU Kunjungi Dassault Aviation, Naik Kokpit Jet Rafale
Gunung Api Lewotobi Laki-Laki merupakan gunung api aktif di Kabupaten Flores Timur yang kini berada pada tingkat aktivitas Level III atau Siaga. Pos Pengamatan Gunung Api Lewotobi Laki-laki, Badan Geologi, melaporkan aktivitas erupsi gunung terus terjadi setiap hari dengan ketinggian berkisar antara 300 meter hingga 1.000 meter.
Badan Geologi pun merekomendasikan agar masyarakat di sekitar Gunung Lewotobi Laki-Laki maupun pengunjung atau wisatawan tidak melakukan aktivitas apa pun dalam radius tiga kilometer (km) dari pusat erupsi. Rekomendasi serupa juga berlaku untuk sektoral empat km pada arah utara-timur laut dan lima km pada sektor timur laut.