REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumat merupakan hari yang istimewa dalam Islam, dianggap sebagai hari raya mingguan bagi umat Muslim. Pada hari ini, umat Muslim dianjurkan untuk melaksanakan shalat Jumat di masjid, yang menggantikan shalat Zuhur.
Shalat Jumat sendiri memiliki keutamaan khusus, seperti ampunan dosa dan peningkatan derajat bagi mereka yang melaksanakannya dengan khidmat dan penuh kesadaran.
Hari Jumat juga memiliki beberapa amalan sunnah yang dianjurkan, seperti membaca surat Al-Kahfi, memperbanyak shalawat kepada Nabi Muhammad SAW, dan berdoa di waktu-waktu mustajab seperti saat menjelang shalat Jumat atau di antara dua khutbah.
Banyak umat Muslim yang mempercayai bahwa doa pada hari Jumat memiliki kesempatan lebih besar untuk dikabulkan oleh Allah SWT. Dengan demikian, hari Jumat menjadi momen yang tepat untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Berikut ini adalah 10 kekhasan Hari Jumat sebagaimana dijelaskan ulama:
1. Pemimpin hari-hari
Imam al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin menjelaskan bahwa hari Jumat adalah “sayyidul ayyam” (pemimpin hari-hari). Ulama menjadikan Jumat sebagai momentum khusus untuk tajdīd an-niyyah (memperbarui niat), sebab di hari ini doa-doa hamba lebih mudah diijabah. Al-Ghazali menulis bahwa seorang salik sebaiknya memperbanyak dzikir dan doa di antara dua khutbah.
2. Jangan pernah absen sholat jumat
Abu Hamid al-Ghazali juga meriwayatkan kisah seorang sufi yang tidak pernah absen shalat Jumat meski sakit keras. Ketika ditanya mengapa, ia menjawab, “Aku takut kehilangan momen ketika Allah melimpahkan cahaya-Nya pada hati orang-orang yang hadir di majelis Jumat.” (Ihya’, Kitab Adab as-Sama‘).
Ikuti Whatsapp Channel Republika