Sabtu 06 Jul 2024 07:40 WIB

Apresiasi Penyelenggaraan Haji 2024, Menko PMK: Banyak Perbaikan

Haji 2024 memiliki banyak inovasi.

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Jamaah haji Indonesia tengah mengantri memasuki Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.
Foto: MCH 2024
Jamaah haji Indonesia tengah mengantri memasuki Raudhah di Masjid Nabawi, Madinah.

REPUBLIKA.CO.ID, JEDDAH -- Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengapresiasi penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M. Menurut dia, banyak perbaikan yang telah dilakukan oleh Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dalam operasional haji tahun ini.

Diantaranya, Muhadjir mengapresiasi sisa kuota tahun ini. Pasalnya, dalam enam tahun terakhir, sisa kuota tahun ini adalah yang paling kecil, meskipun jumlah kuotanya sangat besar.

Baca Juga

Tahun lalu, dengan 210.680 kuota, sampai akhir pemberangkatan masih tersisa 898. Sedangkan pada penyelenggaraan haji tahun ini, dengan 213.320, hanya tersisa 45 kuota.

“Banyak perbaikan yang dilakukan pada operasional haji tahun ini. Ada beberapa terobosan, termasuk menekan jumlah yang tidak bisa berangkat, hanya 45 orang. Ini sangat drastis dan prestasi luar biasa. Sebab, pada tahun lalu jumlah lebih dari 800 jamaah,” ujar Muhadjir saat menggelar rapat dengan PPIH di Kantor Urusan Haji (KUH), Jeddah, Kamis (5/7/2024).

Selain itu, menurut dia, jamaah yang rawat jalan juga lebih banyak dari rawat inap, dan ini jauh lebih baik dari tahun lalu. Berdasarkan laporan Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI), sampai hari ini, total jamaah yang rawat jalan, baik di KKHI maupun Rumah Sakit Arab Saudi, jumlahnya 2.500. Sedanhkan jamaah yang menjalani rawat inap, jumlahnya 1.282 jamaah.

“Angka jamaah meninggal juga menurun dibanding tahun lalu,” ucap Muhadjir.

Data Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat) mencatat, jumlah jamaah wafat pada hari ke-54 ada 380 orang. Sementara pada tahun lalu, pada hari operasional yang sama mencapai 660 orang.

Muhadjir juga mengapresiasi terobosan Murur yang dilakukan PPIH pada operasional haji 1445 H/2024 M. Dia bersyukur kejadian kepadatan dan keterlambatan mobilisasi jamaah dari Muzdalifah ke Mina pada musim haji 1444 H/2023 M tidak terulang.

Saat itu, proses pergerakan jamaah dari Muzdalifah ke Mina berlangsung hingga 13.30 waktu Arab Saudi (WAS). Sementara pada tahun ini, pergerakan jamaah dari Muzdalifah ke Mina sudah selesai pada 07.37 WAS.

“Tahun lalu isunya Muzdalifah. Tahun ini ada kebijakan murur saya kira bagus. Saya paling risau kasus Muzdalifah, jangan sampai terulang. Alhamdulillah ada jalan keluar,” kata Muhadjir.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement