REPUBLIKA.CO.ID, TUBAS -- Gerombolan pemukim Israel menyerang sebuah sekolah di Desa Ibziq yang berada di timur laut Tubas di timur laut wilayah pendudukan Tepi Barat, menurut sumber setempat.
Direktur pendidikan distrik Tubas, Azmi Balawna, menyatakan bahwa sekelompok kaum penjajah itu menyerbu sekolah, merusak pagar pelindung dan mencabut bendera Palestina dari tiang secara paksa.
Ibziq Basic Mixed School yang mencakup kelas satu hingga kelas enam, melayani 40 siswa dan siswi dari Desa Ibziq dan sekitarnya.
Serangan yang dilakukan pemukim Israel menjadi hal lumrah di wilayah pendudukan Palestina, tetapi kondisi tersebut mengalami pertumbuhan eksponensial dengan bangkitnya Zionisme Keagamaan ke dalam koalisi pemerintah Israel.
Sementara itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Jumat (5/7) mengaku “sangat prihatin” dengan baku tembak di perbatasan Israel-Lebanon yang semakin meningkat. PBB memperingatkan risiko “perang besar-besaran”.
“PBB sangat prihatin atas peningkatan intensitas baku tembak di Garis Biru kemarin yang berpotensi besar menyebabkan perang skala penuh,” kata Kantor Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam sebuah penyataan.
“Eskalasi bisa dan harus dihindari. Kami menegaskan kembali bahwa bahaya perhitungan yang salah, yang menyebabkan konflik secara tiba-tiba dan lebih luas adalah nyata,” katanya.
Dalam pernyataan itu juga disebutkan solusi politik dan diplomatik menjadi “satu-satunya cara yang layak untuk ke depannya", menggarisbawahi keterlibatan antara pejabat Lebanon dan Pasukan Sementara PBB di Lebanon (UNIFIL) serta Koordinator Khusus PBB.