Ahad 07 Jul 2024 16:50 WIB

Tujuh Kelurahan Tangsel Terendam Banjir, Satu Diantaranya Tanah Longsor

BNPB mengimbau masyarakat selalu waspada.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: A.Syalaby Ichsan
Pekerja membersihkan material longsor tebing Tol Bintaro, Jakarta, Sabtu (6/7/2024). BPBD DKI Jakarta menyatakan longsor tersebut dipicu karena hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.
Foto: ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja membersihkan material longsor tebing Tol Bintaro, Jakarta, Sabtu (6/7/2024). BPBD DKI Jakarta menyatakan longsor tersebut dipicu karena hujan deras yang mengguyur wilayah setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan sebanyak 673 kepala keluarga terdampak banjir di Kota Tangerang Selatan pada Sabtu (6/7/2024) malam.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh BNPB, sedikitnya terdapat tujuh kelurahan yang terendam banjir, di antaranya Kelurahan Pamulang Barat, Kelurahan Rempoa, Kelurahan Keranggan, Kelurahan Jurangmangu Barat, Kelurahan Sawah, Kelurahan Jombang, dan Kelurahan Jelupang. 

 

"Banjir yang merendam dengan ketinggian air mencapai 80 sentimeter ini terjadi akibat adanya hujan lebat dengan durasi yang cukup lama mengguyur wilayah setempat," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya pada Ahad (7/7/2024). 

 

 

Selain banjir yang merendam, tanah longsor juga dilaporkan terjadi di Kelurahan Keranggan, Kecamatan Setu. Tanah longsor ini dari data BNPB mengakibatkan satu unit rumah terdampak dan dua rumah lainnya berpotensi turut terdampak. 

 

Merespon dua peristiwa bencana tersebut, BPBD Kota Tangerang Selatan dengan segera bergerak menurunkan tim reaksi cepat guna melakukan evakuasi, kaji cepat, serta berkoordinasi dengan instansi terkait guna penanganan darurat banjir dan tanah longsor.

 

Hingga Ahad (7/7/2024) pagi, BPBD Kota Tangerang Selatan melaporkan banjir yang merendam sudah berangsur surut. "Kendati demikian tim BPBD masih bersiaga guna mengantisipasi apabila banjir kembali terjadi," ujar Abdul. 

 

BNPB mengimbau masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan serta kesiapsiagaannya akan potensi bencana hidrometeorologi basah seperti banjir dan tanah longsor meskipun sedang berada pada periode kemarau. "Jika terjadi hujan lebat lebih dari satu jam, warga diimbau untuk evakuasi secara mandiri ke tempat yang lebih aman," ujar Abdul. 

 

Hal ini didasari oleh informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang mengeluarkan peringatan dini potensi hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang di wilayah Kota Tangerang Selatan pada Ahad (7/7).  

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement