Selasa 09 Jul 2024 11:38 WIB

Halte Transjakarta GBK Berubah Nama Jadi Senayan Bank DKI Mulai 10 Juli

Selain GBK, perubahan nama halte juga diterapkan di Halte Senayan (JCC).

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Halte Gelora Bung Karno (GBK). PT Transjakarta mengubah nama halte GBK menjadi enayan Bank DKI.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Halte Gelora Bung Karno (GBK). PT Transjakarta mengubah nama halte GBK menjadi enayan Bank DKI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) mengubah nama halte Gelora Bung Karno (GBK) menjadi Senayan Bank DKI. Perubahan nama ini disebut demi meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.

"Jadi yang sekarang halte Gelora Bung Karno akan menjadi Senayan Bank DKI," kata Direktur Pelayanan dan Bisnis TransJakarta, Fadly Hasan di Transport Hub Dukuh Atas, Jakarta, Selasa (9/7/2024).

Baca Juga

Fadly mengatakan penamaan halte Senayan Bank DKI ini merupakan sinergi antara BUMD dan Bank DKI untuk menaikkan penjualan hak penamaan (naming rights) dan kesadaran merek (brand awareness). Hak penamaan halte merupakan langkah awal dari berbagai program yang akan dijalankan oleh TransJakarta dan Bank DKI untuk meningkatkan layanan transportasi publik di Jakarta.

Selain GBK, perubahan nama halte juga diterapkan di Halte Senayan (JCC) menjadi Gerbang Pemuda. Perubahan nama halte berlaku efektif mulai per 10 Juli 2024. Maka dari itu, dia menegaskan perubahan nama halte ini merupakan peningkatan layanan integrasi demi mendukung Jakarta sebagai kota global.

Nama halte yang lebih netral dan sesuai dengan nama daerah setempat dinilai akan membantu pengguna baru maupun pelanggan TransJakarta menemukan halte yang dituju lebih mudah. "Kami mengupayakan supaya nama halte menjadi netral dengan namanya lokasi atau area tersebut," ujarnya.

Dia berharap kemitraan ini dapat mewujudkan transportasi publik yang berkelanjutan dan bermanfaat bagi masyarakat Jakarta. TransJakarta terus melakukan sosialisasi perubahan nama halte ke pelanggan melalui media sosial ataupun diskusi ke komunitas dan lembaga. Hal itu mengingat sebanyak 1,1 juta pelanggan TransJakarta tentunya belum tersosialisasi secara menyeluruh.

Pada 2024, PT Transportasi Jakarta (TransJakarta) melakukan perubahan nama beberapa halte yang bertujuan untuk menetralisasi nama tersebut.

Dengan perubahan nama halte menjadi lebih netral maka TransJakarta bisa memiliki sumber pendapatan baru melalui hak penamaan (naming rights) halte.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement