REPUBLIKA.CO.ID, MAJALENGKA--- Hujan deras tiba-tiba mengguyur daerah-daerah di Wilayah Ciayumajakuning (Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, Kuningan) pada akhir pekan kemarin. Kondisi itu bahkan menyebabkan banjir di sejumlah daerah.
Hujan deras yang terjadi secara tiba-tiba itupun menimbulkan pertanyaan karena berlangsung di tengah musim kemarau.
Prakirawan BMKG Stasiun Meteorologi Kertajati, Kabupaten Majalengka, Dian Anggraeni, menjelaskan, kondisi itu disebabkan adanya aktivitas fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), Gelombang Kelvin dan Rossby Equatorial di sebagian besar wilayah Jawa.
‘’Selain itu juga suhu muka laut yang hangat pada perairan wilayah sekitar Indonesia memberikan kontribusi dalam menyediakan kondisi yang mendukung pertumbuhan awan hujan signifikan di wilayah Jawa Barat,’’ ujar Dian, Rabu (10/7/2024).
Menurut Dian, fenomena-fenomena cuaca tersebut diprakirakan menimbulkan potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Bahkan, hujan yang turun juga disertai kilat/angin kencang di sebagian besar wilayah itu. ‘’Kondisi itu diprakirakan terjadi pada 5 - 11 Juli 2024,’’ katanya.
Seperti diketahui, hujan deras yang terjadi sepanjang Sabtu (6/7/2024) telah menyebabkan banjir di sejumlah daerah di Wilayah Ciayumajakuning. Salah satunya di Kabupaten Cirebon.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon, banjir yang terjadi pada Sabtu (6/7/2024) kemarin telah merendam 13 desa di lima kecamatan di Kabupaten Cirebon.
Adapun desa-desa itu, yakni Desa Arjawinangun, Kecamatan Arjawinangun; Desa Bayalangu Lor, Desa Bayalangu Kidul, Desa Jagapura Kulon, Desa Jagapura Kidul, Desa Jagapura Lor, Desa Jagapura Wetan di Kecamatan Gegesik; Desa Suranenggala Kulon, Kecamatan Suranenggala; Desa Kalianyar, Desa Panguragan Kulon, Kecamatan Panguragan.