Jumat 12 Jul 2024 16:44 WIB

IPDN Beri Penghargaan Kartika Astha Brata Utama ke Menteri Bahlil

Penghargaan diberikan atas prestasi menciptakan kondisi yang kondusif bagi investasi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia (tengah) memberikan keterangan pers di kampus IPDN, Kamis (11/7/2024) didampingi Rektor IPDN.
Foto: Republika/M Fauzi Ridwan
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) RI Bahlil Lahadalia (tengah) memberikan keterangan pers di kampus IPDN, Kamis (11/7/2024) didampingi Rektor IPDN.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG----Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) memberikan penghargaan Bintang Kartika Astha Brata Utama dan gelar alumni kehormatan kepada Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia. Acara penganugerahan ini berlangsung di kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Kamis, (11/7/2024). Penghargaan tersebut disematkan langsung oleh Rektor IPDN, Prof Hadi Prabowo.

Rektor IPDN Prof Hadi mengatakan, penghargaan ini diberikan atas prestasi dan semangat Menteri Bahlil dalam mengkoordinasikan investasi di kementerian teknis. Serta, menciptakan kondisi yang kondusif bagi investasi untuk memajukan perekonomian Indonesia.

Baca Juga

“Atas prestasi dan semangat Bapak dalam mewujudkan investasi, menjadi vokal point dalam mengkoordinasikan investasi di kementerian teknis, serta dalam menciptakan kondisi yang kondusif untuk investasi guna memajukan perekonomian, maka pada hari ini IPDN akan menghaturkan penghargaan kepada Bapak berupa Bintang Kartika Astha Brata Utama,” ujar Prof Hadi.

Prof Hadi berharap, para Praja IPDN dapat mengikuti semangat dan prestasi dari Menteri Bahlil, karena para Praja nantinya akan mewujudkan visi dan cita-cita Indonesia emas.

Proses pemberian penghargaan tersebut diiringi oleh kuliah umum yang disampaikan Bahlil dengan tema “Kepemimpinan Transformasional dan Strategi Hilirisasi Nasional menuju Indonesia Emas 2045.” Total Praja yang hadir secara fisik pada kuliah umum tersebut sebanyak 2.478 orang dengan rincian Praja Utama sebanyak 1.079 orang, Praja Madya 863 orang, serta Praja Pratama 536 orang.

Di samping itu, hadir pula Praja yang hadir secara daring melalui zoom sebanyak 1.483 Praja yang terdiri dari Kampus Jakarta sebanyak 255 orang, Kampus Daerah Sumatera Barat 248 orang, Kampus Daerah Kalimantan Barat 255 orang, Kampus Daerah Sulawesi Utara 115 orang, Kampus Daerah Sulawesi Selatan 250 orang, Kampus Daerah Nusa Tenggara Barat 231 orang, serta Kampus Daerah Papua 129 orang.

Sementara Menteri Bahlil menyampaikan apresiasinya kepada IPDN karena telah menjadi bagian dari keluarga besar IPDN dan menekankan pentingnya peran praja sebagai pewaris masa depan bangsa.

"Pertama, saya harus mengatakan bahwa tidak semua anak-anak bangsa di pelosok tanah air itu terpilih dan ikut seleksi dalam proses untuk masuk ke IPDN. Dan tidak semua yang ikut tes itu terpilih," katanya.

Menurut Bahlil, Praja IPDN merupakan pewaris masa depan bangsa untuk menyongsong Indonesia emas pada tahun 2045. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara Kementerian Investasi dengan Praja-Praja IPDN yang nantinya akan menjadi pemangku kepentingan di daerah dalam menjaga kedaulatan ekonomi daerah melalu investasi.

“Kita buat supaya adik-adik Praja ini menjaga kedaulatan ekonomi di daerah. Kami (Kementerian Investasi) tugas investor masuk, tugas kalian melayani. Dan inilah penciptaan nilai tambah di sana. Kalau penciptaan nilai tambah terjadi di sana daerah akan maju,” paparnya.

Diketahui, selain Bahlil, menteri kabinet Presiden Joko Widodo yang mendapaktan penghargaan Bintang Kartika Astha Brata Utama dari IPDN adalah mantan Menteri Kordinator Politik, Hukum dan Keamanan Mohammad Mahfud MD, yang menerima penghargaan pada 2023 lalu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement