Jumat 12 Jul 2024 22:29 WIB

Survei LSI: Bachyuni Berpotensi Salip Masnah dan BBS di Pilkada Muaro Jambi

Warga Muaro Jambi menginginkan perubahan kepemimpinan.

Red: Joko Sadewo
Peneliti LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyebut penelitian LSI menemukan Bachyuni Deliansyah berpeluang salip Masnah dan Bambang Bayu.
Foto: istimewa/doc pribadi
Peneliti LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyebut penelitian LSI menemukan Bachyuni Deliansyah berpeluang salip Masnah dan Bambang Bayu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Survei terbaru Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA, menyebutkan, bakal calon bupati Muaro Jambi, Bachyuni Deliansyah berpotensi kuat menyalip elektabilitas dua kandidat utamanya, Masnah Busro (MB) dan Bambang Bayu Suseno (BBS). 

Temuan survei LSI  Denny JA, menurut Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, memang masih menempatkan MB dan BBS di atas Bachyuni.  “Dalam simulasi 10 calon yang dipotret, ada sejumlah figur yang masuk dalam tiga besar.  Yaitu, Bambang Bayu Suseno (22,5%), Masnah Busro (22,1%) dan Bachyuni Deliansyah (14,5%),” kata Toto, saat merilis survei, Jumat (12/7/2024).

Sementara, lanjut Toto, tujuh kandidat lainnya adalah, Ivan Wirata (9,5%), Abun Yani (6,8%). Calon lainnya, seperti Asnawi Rivai, Kamaludin Havis, Jun Mahir, Firmansyah dan Yuli Setia Bakti, semuanya di bawah 5%.

“Jadi, tiga kandidat yang potensial memenangkan Pilkada Muaro Jambi, hanya Masnah, BBS dan Bachyuni. Dengan catatan, mereka resmi maju sebagai kandidat dengan mendaftar ke KPUD, pada akhir Agustus nanti,” katanya.

Namun begitu, ada dua isu besar yang harus diwaspadai, terutama oleh dua kandidat tertinggi, Masnah dan BBS. Dijelaskannya, dalam survei itu ada temuan sebanyak  58,9% publik menginginkan bupati baru. Dan hanya 32,0% yang tetap menginginkan bupati lama. 

Adapun yang dimaksud bupati lama saat relawan menanyakan kepada responden adalah  bupati incumbent yang terpilih lewat Pilkada sebelumnya, yaitu, Masnah Busro sebagai bupati, dan BBS sebagai wakil bupati. “Bukan Pj bupati, Bachyuni Deliansyah,” kata Toto.

Menurut Toto, hasil seperti ini biasanya menggambarkan aspirasi mayoritas publik di Muaro Jambi yang menginginkan perubahan. Masalahnya, lanjut Toto, belum ada figur yang dipersepsi sebagai simbol pembawa perubahan itu. Sehingga, pilihan mayoritas publik masih tetap kepada Masnah dan BBS, meskipun tingkat kepuasaannya rendah.

Dalam kontek ini, menurut Toto, ini tantangan sekaligus peluang buat seluruh kandidat di luar Masnah dan BBS, khususnya Bachyuni yang sudah masuk tiga besar. Mereka harus tampil meyakinkan publik sebagai figur yang punya brand personal kuat dengan aneka programnya yang  juga kuat sebagai pembawa perubahan itu.

Dalam panilaian Toto, Bachyuni punya potensi kuat dipersepsi sebagai cabub peduli dan merakyat seperti terpotret lewat survei dengan tingkat kesukaan tinggi, yaitu 91%. Bandingkan dengan Masnah yang tingkat kesukaannya hanya 86%.

“Ini sebenarnya goodnews buat Pak Bahcyuni dengan pengenalannya masih rendah. Jika saja, Pak Bachyuni punya pengenalan yang sama dengan Bu Masnah, bisa jadi elektabilitasnya di atas Bu Masnah, termasuk BBS,” tegasnya.

Hal yang harus diwaspada baik oleh Masnah dan BBS, lanjut Toto, adalah  berita tentang pemanggilan keduanya oleh KPK dalam kasus “Ketuk Palu”. Jika mayoritas publik tahu bahwa Masnah dan BBS sering dipangil KPK, sangat potensial merontokan elektabilitasnya. Meskipun, belum menjadi tersangka. 

Ditambahkan Toto, goodnews lainnya buat Bachyuni adalah masih tingginya angka soft supporter yang sering disebut dengan lahan tak bertuan, yaitu 60,2%. Suara sebesar itu adalah lahan yang masih bisa diperebutkan oleh siapa saja, termasuk Bachyuni, Masnah dan BBS.

Survei LSI Denny JA dilakukan dari 27 – 30 Juni 2024. Survei menggunakan metodologi standar multistage random sampling melalui wawancara tatap muka kepada 440 responden dengan margin of error plus minus 4,8%.

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement