Armageddon adalah nama sebuah gunung di Palestina. Arti dari Armageddon sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu Ar berarti gunung (Har dalam bahasa Ibrani/Hebrew) dan Mageddon = Magiddo adalah nama kota kuno di wilayah Israel sebelah Utara. Kota Magiddo terletak di pegunungan Samaria, di mana gunung ini membentang dari Magiddo di utara sampai ke Hebron di selatan.
“Armageddon adalah peristiwa besar di akhir zaman, yaitu perang dunia terbesar di akhir zaman yang dimulai dari Magiddo, sebuah kota di Israel di pegunungan Samaria. Nabi Muhammad SAW menyebut peperangan akhir zaman ini sebagai Al Malhamah Al Kubro, suatu huru-hara besar yang belum pernah ada tandingannya, yang merupakan arena penampakan kuasa Allah untuk membungkam kesombongan orang-orang kafir,”. (Lihat Buku Armageddon Peperangan Akhir Zaman karya Wisnu Sasongko, penerbit Gema Insani, 2003, halaman 2-4).
Wisnu Sasongko menuliskan bahwa hakikat Armageddon adalah penghancuran ‘kesombongan’, terutama kesombongan orang-orang kafir, baik Yahudi maupun Nasrani.
Mereka sombong atau merasa bangga dengan kecanggihan senjata, bangga dengan kekuatan tentara yang semuanya itu tidak ada artinya dalam Armageddon. Segala senjata dan banyaknya tentara tak berarti di medan Armageddon. Armageddon adalah arena penampakan Qudratullah, kuasa Allah.
Pada episode akhir zaman nanti, Isa putra Maryam akan turun untuk menghakimi orang Yahudi atau Israel,Baitul orang-orang Yahudi keturunan Samiri si penyembah sapi, serta semua yang menjadi pendukungnya. Mereka bersama pendukung-pendukungnya akan berkumpul di Gunung Magiddo.
Di sinilah Dajjal si pendusta besar berperan dalam terwujudnya pertempuran akhir zaman. Di tengah-tengah peperangan itu, Allah hantaman yang keras (al Bathsyah al Kubra) yang menghantam tepat bala tentara Israel. Sehingga mereka terbunuh dengan hebatnya. Puncak dari peperangan itu, Allah menurunkan Isa putra Maryam untuk membunuh Dajjal dan pengikutnya.
Injil pasal mimpi (16:14-16) menyebutkan: “Roh-roh setan pergi mendapatkan raja-raja di seluruh dunia, untuk mengumpulkan mereka guna peperangan pada hari besar, yaitu hari Allah Yang Maha Kuasa. Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya, supaya ia jangan berjalan dengan telanjang dan jangan kelihatan kemaluannya. Lalu dia mengumpulkan mereka di tempat, yang dalam bahasa Ibrani disebut Harmageddon.”
Menurut Wisnu Sasongko dalam bukunya itu menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan roh-roh setan adalah Dajjal dan pembantu-pembantunya yang akan menghasut atau propaganda ke seluruh dunia untuk menyerang kaum Muslimin.
Sehingga, seluruh kekuatan dunia yang terdiri dari Amerika dan negara-negara Eropa dan Israel serta sekutu-sekutunya akan berdatangan di pangkalan militer Israel di bukit Magiddo. Saat itu markas kaum Muslimin yang dipimpin oleh Al Mahdi berada di Ghuthah di Timur Damaskus, Suriah.
“Peperangan Armageddon ini mempunyai rentang waktu yang lama. Sehingga menyeret semua negara ke dalam dua poros, yaitu poros kaum kafir yang dipimpin oleh Dajjal dan poros kaum Muslimin yang dipimpin oleh Al Mahdi,” jelas Wisnu Sasongko.
Lebih lanjut ia menuliskan bahwa di tengah-tengah berkecamuknya perang ini, turunlah pertolongan Allah kepada kaum Muslimin yaitu dengan diturunkannya Isa Al Masih putra Maryam. Isa akan turun di menara putih di Timur Damaskus ketika menjelang fajar.
Kemudian Isa masuk ke markas kaum Muslimin dan ikut dalam barisan sholat subuh. Setelah itu ia bersama Al Mahdi akan memimpin kaum Muslimin menyerbu seluruh markas kaum kafir, bahkan berhasil membunuh Dajjal dan seluruh orang kafir.
Menurut Wisnu dalam teks Injil di atas, Isa mengatakan “Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia, yang berjaga-jaga dan yang memperhatikan pakaiannya,”. Maksudnya Isa Al Masih mengumpamakan bahwa dia akan datang seperti pencuri.
Artinya, Isa akan turun pada malam hari seperti seorang pencuri yang akan datang secara tidak disangka-sangka pada malam hari. Hal ini sesuai dengan hadits nabi Muhammad SAW yang menyebutkan bahwa Isa akan turun nanti di akhir zaman di waktu fajar subuh (di malam terakhir di waktu sebelum subuh) kemudian ikut sholat bersama kaum Muslimin.
Dikatakan juga oleh Isa bahwa orang yang berbahagia adalah orang yang selalu berjaga-jaga karena merekalah yang akan ditemui oleh Isa. Ternyata, berjaga-jaga dalam bahasa Arab adalah qiyam yaitu sholat malam (Qiyamullail) dan sholat subuh.