REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Imam Al-Ghazali dalam buku Minhajul Abidin menerangkan tujuh strategi atau siasat dan tipu daya setan untuk menjerat manusia. Manusia yang ingin selamat dari siasat dan tipu daya setan perlu memahami apa saja siasat dan tipu daya setan tersebut.
Abu Hamid Muhammad ibn Muhammad al-Ghazali atau Imam Al-Ghazali menjelaskan tujuh siasat dan tipu daya setan, di antaranya:
1. Mencegah
Pertama, dengan cara mencegah seorang hamba mengerjakan amal ibadah. Jika seorang hamba dilindungi oleh Allah Ta'ala dan menolak bujukan setan itu dengan mengatakan, “Aku sangat membutuhkan amal baik, sebab aku harus membawa bekal dari dunia yang fana ini untuk menuju akhirat yang abadi.” Maka setan tu akan melanjutkan dengan cara yang kedua.
2. Menunda
Kedua, setan membisikkan kepada seorang hamba untuk menunda-nunda mengerjakan amal ibadahnya. Jika seorang hamba dilindungi oleh Allah dan menolak bisikan itu dengan mengatakan, "Ajalku tidak berada di tanganmu, maka aku tidak akan menunda-nunda amal ibadahku hari ini untuk esok hari. Jika aku menunda amal hari ini untuk esok, maka kapan aku akan mengerjakan amal esok harinya? Sebab, setiap hari itu ada amalannya." Maka setan akan melanjutkan dengan menggunakan cara yang ketiga.
3. Tergesa-gesa
Ketiga, setan menganjurkan kepada seorang hamba untuk tergesa-gesa dalam mengerjakan amal ibadah. Setan membisikkan, “Tergesa-gesalah, agar kamu cepat-cepat terbebas dari ini dan itu.”
Apabila Allah melindungi seorang hamba dan hamba tersebut menolaknya dengan mengatakan, “Amal yang sedikit tetapi sempurna adalah lebih baik daripada amal yang banyak tapi kurang sempurna.” Maka setan akan melanjutkan dengan menggunakan cara yang keempat.