REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Solidaritas Indonesia (Waketum DPP PSI), Andy Budiman menyebutkan, belum ada kesepakatan final dengan Partai Golkar terkait pasangan yang maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta. Hal tersebut, terutama terkait dengan pengusungan Ketua Umum DPP PSI Kaesang Pangarep dengan kader senior Golkar, Jusuf Hamka.
"Dalam pertemuan, belum ada kesepakatan final di antara kedua partai untuk bersama mengusung Mas Kaesang dan Pak Jusuf Hamka," kata Andy dalam keterangan tertulis resmi yang diterima di Jakarta, Sabtu (13/7/2024).
Dia menuturkan, ide itu memang disampaikan Golkar dalam pertemuan, namun tidak ada kesepakatan terkait usulan itu. Andy menjelaskan, pertemuan antara kedua partai tersebut terjadi pada Kamis (11/7/2024), yang secara umum membahas kerja sama dengan Golkar di pilkada beberapa daerah.
Selain itu, PSI dan Golkar membahaspenguatan kerja sama strategis terkait pembentukan fraksi di daerah dan kerja sama pendidikan politik di antara kedua partai. Adapun sampai saat ini, kata dia, Kaesang belum mengambil keputusan terkait rencana maju di Pilkada 2024. "Kami tidak akan terburu-buru dan akan mencermati situasi politik serta mendengar suara masyarakat terkait hal ini," tutur Andi.
Selain itu, sambung dia, Kaesang juga menyampaikan bahwa Koalisi Indonesia Maju (KIM) akan tetap rasional menjatuhkan pilihan berdasarkan survei. Andy menyampaikan, berdasarkan survei, M Ridwan Kamil untuk sementara ini menduduki peringkat pertama sebagai kader Golkar untuk maju pada Pilgub Jakarta.
Sebelumnya, Partai Golkar menyiapkan kader internal, Jusuf Hamka alias Babah Alun, sebagai pasangan putra bungsu Presiden Joko Widodo itu jika memutuskan maju di Jakarta. "Untuk mendukung Kaesang, seandainya beliau memilih Jakarta, saya siapkan kader Partai Golkar yang sudah malang melintang di infrastruktur, yaitu Babah Alun," kata Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Kamis.
Airlangga menjelaskan, partainya melihat Jakarta memiliki tantangan yang besar sekali, yakni infrastruktur, terutama untuk mengatasi kemacetan. Oleh sebab itu, ia menyiapkan Babah Alun untuk dipasangkan dengan Kaesang.
Walaupun demikian, menurut Airlangga, masih banyak waktu untuk membahas soal wacana tersebut. Dia menyebut, Golkar tidak terburu-buru, dan akan menggunakan survei sebagai basis, dan akan dibicarakan dengan KIM.