Sabtu 13 Jul 2024 15:55 WIB

Nelayan Tapanuli Tengah Kini Gunakan Listrik dari SPLU PLN di Tempat Pelelangan Ikan

Electrifying Marine adalah peralihan pemanfaatan listrik bidang maritim.

Red: Friska Yolandha
Petugas bersama Srikandi PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sibolga sedang berbincang dengan salah satu pemilik kapal ikan, Hutagalung (kanan) yang sedang menggunakan SPLU saat bersandar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah.
Foto: Dok Republika
Petugas bersama Srikandi PLN Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) Sibolga sedang berbincang dengan salah satu pemilik kapal ikan, Hutagalung (kanan) yang sedang menggunakan SPLU saat bersandar di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah.

REPUBLIKA.CO.ID, SIBOLGA -- PT PLN (Persero) berhasil memberikan penghematan bagi nelayan di Tapanuli Tengah lewat bantuan penyediaan 4 unit Stasiun Penyedia Listrik Umum (SPLU). Inovasi PLN bagian dari program Electrifying Marine ini pun terbukti mampu memangkas biaya operasional melaut para nelayan hingga 70 persen.

Electrifying Marine adalah penggunaan atau peralihan pemanfaatan listrik untuk kegiatan operasional di bidang maritim, salah satunya dengan menggunakan SPLU. Melalui program ini membuat nelayan bisa mempercepat proses bongkar muat hasil laut kapal nelayan di Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kecamatan Sarudik, Kabupaten Tapanuli Tengah.

Baca Juga

Sebelum adanya SPLU, proses bongkar muat ikan dengan kebutuhan waktu kurang lebih dua jam harus menyalakan mesin yang memerlukan penggunaan bahan bakar untuk penerangan. Hutagalung, salah satu pemilik kapal nelayan mengaku bersyukur dengan adanya bantuan SPLU dari PLN.

"Setelah menggunakan SPLU, kami tidak perlu menyalakan mesin karena tinggal colok saja untuk penerangan kapal selama proses bongkar muat ikan. Sehingga dapat menekan biaya operasional untuk membeli bahan bakar. Penggunaan SPLU terbukti dapat menurunkan biaya operasional hingga 70 persen,” ungkap Hutagalung.