Selasa 16 Jul 2024 04:23 WIB

Ciri-Ciri Orang yang Sukses Puasa Asyura Menurut UAH

Dia terhindar dari kebiasaan dosa-dosa kecil yang biasa dikerjakan.

Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., MA., yang berkesempatan memberikan pandangan dan pencerahan dengan subtema Pengembangan Praksis Dakwah Kultural: Supporters, K-Popers, dan Masyarakat Seni-Budaya, Selasa (19/03/2024), di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).
Foto: dok UMJ
Dr. (HC) Adi Hidayat, Lc., MA., yang berkesempatan memberikan pandangan dan pencerahan dengan subtema Pengembangan Praksis Dakwah Kultural: Supporters, K-Popers, dan Masyarakat Seni-Budaya, Selasa (19/03/2024), di Auditorium KH Ahmad Azhar Basyir Gedung Cendekia Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ).

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Puasa Asyura merupakan puasa sunah yang hanya ada di bulan Muharram, tepatnya pada tanggal 10 muharram. Meski bukan ibadah wajib, tetapi puasa asyura ini memiliki keistimewaan bagi umat Islam yang mengerjakannya.

Menurut Ustadz Adi Hidayat (UAH), keistimewaan puasa asyura terletak pada keutamaanya yang bisa menghapuskan dosa setahun silam. Maka dari itu, kita tidak boleh menyia-nyiakan kesempatan ini.

Baca Juga

“Nabi saw menegaskan, bahwa puasa asyura ini yang bertepatan dengan 10 Muharram memiliki satu keistimewaan, yakni bisa menguburkan dosa setahun yang lalu,” kata ustadz Adi Hidayat dikutip dari akun Youtube pribadinya, Adi Hidayat Official, beberapa waktu lalu.

Para ulama mengkonfirmasi bahwa dosa yang dimaksudkan adalah dosa-dosa kecil bukan dosa-dosa besar. Karena untuk menghapus dosa besar kata UAH, harus melakukan sholat taubat yang bersungguh-sungguh dengan mengikuti berbagai perangkat dan berbagai tatacara yang ditetapkan oleh syariat.

“Namun demikian (hanya menghapus dosa kecil) ini menjadi hadiah yang sangat besar (karena) hanya terjadi sekali dalam satu tahun, puasa asyuro 10 Muharram menggugurkan dosa-dosa kecil setahun yang telah berlalu,” ujar UAH.

Menurut pria yang juga kerap disapa UAH ini, ciri-ciri orang yang berhasil menunaikan puasa asyura adalah orang yang bisa menghadirkan perbedaan sebelum puasa dengan setelah puasa. Misalnya terhindarnya dia dari kebiasaan-kebiasaan yang bisa melahirkan dosa-dosa kecil dari perilakunya, sehingga dengan itu terjaga dia dalam kebaikan.

“Selamat menunaikan ibadah puasa asyuro 10 Muharram esok hari, hukum puasa ini sunnah bukan wajib, namun demikian ia menghadirkan pesan dan kesan yang mendalam, semoga Allah memberikan taufik dan kekuatan untuk bisa konsisten menunaikan syariat yang diberikan Allah melalui Nabi Muhammad saw sampai kita menghadap kepada Allah,” ujar UAH.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement