Rabu 17 Jul 2024 15:12 WIB

Ketum Fatayat NU akan Sanksi Dua Anak Buahnya yang ke Israel

Ketum Fatayat NU nilai dua anak buahnya ke Israel berdampak buruk terhadap organisasi

Rep: Muhyiddin/ Red: Erdy Nasrul
Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama Margaret Aliyatul Maimunah.
Foto: Dok Republika
Ketua Umum Fatayat Nahdlatul Ulama Margaret Aliyatul Maimunah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pimpinan Pusat Fatayat Nahdlatul Ulama (PP Fatayat NU), Margaret Aliyatul Maimunah menegaskan akan memberikan sanksi kepada dua pengurus PP Fatayat NU, Izza Annafisatud Daniyah dan Nurul Bahrul Ulum yang belum lama ini bertemu Presiden Israel, Isaac Herzog.

"Iya pastinya (akan diberikan sanksi)," ujar Margaret saat dihubungi Republika, Rabu (17/7/2024).

Baca Juga

Margaret sendiri saat ini sedang melaksanakan ibadah umrah di Tanah Suci. Sehingga, belum sempat memanggil langsung anak buahnya itu. Yang jelas, Margaret sangat menyesalkan kunjungan dua pengurus Fatayat NU itu ke Israel.

Menurut Margaret, keikutsertaan mereka dalam program di Israel yang kemudian berkesempatan bertemu dengan Presiden Israel tersebut adalah murni kegiatan personal.

"Secara Kelembagaan, PP Fatayat NU tidak pernah tahu-menahu dengan kegiatan tersebut karena PP Fatayat NU tidak pernah mendapatkan undangan kegiatan tersebut," ucap Margaret.

Dia mengatakan, PP Fatayat NU juga tidak pernah memberikan mandat dan izin kepada dua orang itu untuk menjadi peserta dalam kegiatan tersebut. "Karena yang bersangkutan tidak meminta izin dan memberikan konfirmasi sama sekali mengenai kegiatan tersebut. Hal ini tentu di luar kontrol organisasi Fatayat NU," kata dia.

Meskipun kunjungan dua pengurus Fatayat NU tersebut berkunjung ke Israel atas nama pribadi, tambah dia, PP Fatayat NU akan tetap memberikan sanksi kepada mereka. Karena, agenda mereka memberikan dampak negatif terhadap organisasi NU.

Dalam bentuk apa sanksinya, pihaknya masih akan melakukan penelusuran lebih lanjut.

"PP Fatayat NU selanjutnya akan melakukan penelusuran terkait dengan kasus ini dan akan memberikan sanksi organisasi kepada yang bersangkutan karena meskipun ini agenda personal telah memberikan dampak negatif yang sangat luas bagi organisasi NU, termasuk Fatayat dan masyarakat Indonesia," jelas Margaret.

Sebelumnya, sebanyak lima nahdliyin mengunjungi Presiden Israel Isaac Herzog dan fotonya viral di media sosial. Kelima orang tersebut berasal dari sejumlah lembaga di bawah naungan PBNU, seperti Fatayat NU, Pengurus Pusat (PP) Pagar Nusa NU, Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia), dan Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Banten.

Para intelektual muda NU tersebut adalah Sukron Makmun, Zainul Maarif, Munawir Aziz, Nurul Bahrul Ulum, dan Izza Annafisah Dania. Dua nama terakhir merupakan pengurus Fatayat NU.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement