Rabu 17 Jul 2024 20:42 WIB

Respons JK soal Cendikiawan NU ke Israel: Boleh, Tapi...

JK menanggapi kunjungan cendikiawan NU ke Israel.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Pertemuan mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dengan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, dilansir pada Sabtu (13/7/2024).
Foto: Hamas
Pertemuan mantan wakil presiden RI Jusuf Kalla dengan pemimpin biro politik Hamas Ismail Haniyeh di Doha, Qatar, dilansir pada Sabtu (13/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID,TANGERANG -- Dewan Pertimbangan (Wantim) MUI, Jusuf Kalla (JK) angkat bicara soal kunjungan lima cendikiawan Nahdliyin ke Israel belum lama ini. Jika kunjungan tersebut dilakukan untuk misi perdamaian, kata dia, maka boleh saja dilakukan. 

"Ya tentu, semua ya banyak memberikan respon,  tergantung sebenarnya cara atau makna kunjungan. Kalau makna kunjungan itu ingin mendiskusikan perdamaian itu boleh saja," ujar JK kepada wartawan usai Rapat Pleno Dewan Pertimbangan MUI di Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI), Jakarta Pusat, Rabu, (17/7/2024).

Baca Juga

JK pun mengaku juga sering berdiskusi dengan Israel untuk tercapainya perdamaian. Karena, menurut dia, untuk mendamaikan harus bertemu dengan kedua belah pihak. 

"Kalau Anda ingin mencari perdamaian harus kenal dua belah pihak. Kalau Anda tidak kenal Israel hanya (Palestina) itu tidak bisa mendorong perdamaian, karena itu kita juga harus berkomunikasi," ucap dia.