Jumat 19 Jul 2024 18:06 WIB

Penyelenggaraan Ibadah Haji 2024 Dinilai Sukses, Tapi FKKBIHU Jabar Beri Beberapa Evaluasi

Beberapa inovasi pelayanan jemaah haji yang menjadi kebijakan Kemenag dinilai sukses

Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengecek kesiapan Asrama Haji Indramayu, Jumat (3/5/2024).
Foto: Dok Humas Pemprov Jabar
Penjabat (Pj) Gubernur Jawa Barat (Jabar) Bey Machmudin mengecek kesiapan Asrama Haji Indramayu, Jumat (3/5/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG---Tahun ini jumlah jemaah haji terbesar dibanding tahun-tahun sebelumnya. Namun, penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 dinilai mengalami peningkatan pelayanan yang sangat siginifikan. Meskipun, jumlah jamaah haji Jawa Barat yang diberangkatkan tahun ini banyak yang lanjut usia (Lansia). Yakni, dari 40.594 orang sekitar 20 persennya adalah Lansia.

Menurut Ketua Forum Komunikasi Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (FKKBIHU) Jawa Barat, KH Sunidja penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 sangat sukses dalam memberikan pelayanan kepada para jemaah haji. Hal ini, dibuktikan dengan inovasi pelayanan jemaah haji yang menjadi kebijakan Kementerian Agama menyentuh berbagai kebutuhan jemaah haji

Baca Juga

"Kebijakan inovasi Kementerian Agama tidak hanya menyasar pada satu titik saja, tetapi dimulai dari pendaftaran jemaah haji sampai pada proses perjalanan menunaikan ibadah haji," ujar Sunidja, Jumat (19/7/2024).

Namun, kata dia, kesuksesan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 ini tidak terlepas dari beberapa evaluasi. Sunidja menjelaskan bahwa skema murur yang sudah dinilai efektif dalam memberikan pelayanan jemaah haji, tahun depan harus diteruskan kembali dengan peningkatan pelayananannya.

"Pertama, pentingnya pengaturan waktu yang tepat agar tidak terjadi penumpukan jamaah di satu titik tertentu. Pengaturan arus lalu lintas jamaah harus lebih terkoordinasi agar tidak terjadi kemacetan atau kebingungan," kata Sunidja.

Kedua, kata dia, edukasi dan sosialisasi mengenai tata cara pelaksanaan murur ini harus lebih ditingkatkan. "Karena, beberapa jamaah masih kurang memahami prosedur yang benar, sehingga butuh petunjuk yang lebih jelas dan komunikasi yang lebihefektifdari petugas," kata Sunidja.

Kemudian, kata dia, fasilitas toilet yang selalu mengantri dan penuh terutama diwaktu-waktu pelaksanaan shalat. Situasi seperti ini, memang sulit dihindari. Jadi, diharapkan tahun yang akan datang, jumlah toilet dapat ditambah lebih banyak lagi atau mungkin bisa diatur jadwal penggunaan yang lebih efektif untuk mengurangi antrian. "Selain itu, edukasi kepada jamaah tentang penggunaan toilet di luar jam-jam sibuk juga bisa lebih ditingkatkan," katanya.

Ia berharap dengan adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, maka di tahun depan pelayanan penyelenggaraan ibadah Haji harus terus ditingkatkan. Sehingga jemaah haji dapat terlayani dengan baik dan lancar dalam menunaikan ibadah hajinya.

Tahun ini, kata dia, proses pendaftaran haji tahun ini sangat mudah dan efisien. Jamaah bisa mendaftar secara online melalui aplikasi resmi yang disediakan oleh Kementerian Agama. Petunjuk pendaftarannya sangat jelas, dan setiap langkahnya terstruktur dengan baik.

"Setelah mendaftar, jamaah mendapatkan konfirmasi dan jadwal keberangkatan dengan cepat. Proses administrasi seperti pengurusan visa dan kesehatan juga berjalan lancar, berkat bantuan dari petugas yang sangat informatif dan membantu," kata Sundija.

Kemudian, kata dia, saat keberangkatan jemaah haji, Sunidja memastikan para jemaah haji mendapatkan informasi yang tepat dan cepat. Bahkan, Kementerian Agama telah menyiapkan para jemaah haji dengan bimbingan manasik haji dari mulai tingkat provinsi sampai pada tingkat kecamatan.

"Materi bimbingan manasik haji yang telah disiapkan oleh Kementerian Agama pun bukan hanya mengenai ibadah ritual perhajian, tetapi juga pengetahuan dan wawasan umum yang perlu diketahui oleh para jemaah haji selama melaksanakan ibadah haji. Hal ini bertujuan agar para jemaah haji sangat siap untuk melaksanakan ibadah haji," papar Sunidja.

Secara umum emberangkatan ibadah haji, kata Sunidja, pelayanan yang dirasakan oleh jemaah haji sangat cepat dan tanggap.

"Kita bisa melihat pada proses pemberangkatan jemaah haji di Embarkasi Bekasi dan Indramayu dilayani sangat cepat dan ramah, tidak ada lagi seremonial yang melelahkan sehingga jemaah haji dapat langsung beristirahat. Pelayanan ini juga ditambah dengan layanan koper jemaah haji yang langsung diantarkan ke kamar jemaah haji," katanya.

Selain itu, menurut Sunidja, kemudahan para jemaah haji ini juga dapat dirasakan pada saat boarding keberangkatan di bandara. "Apalagi jemaah haji Jawa Barat JKS sudah dapat menikmati layanan fast track sehingga Jemaah haji dapat langsung diberangkatkan tanpa menunggu lama," kata Sunidja.

Sesampainya di tanah suci, kata dia, jemaah haji telah disiapkan akomodasi hotel yang sangat nyaman dan dekat dengan Masjidil Haram, sehingga memudahkan jemaah dalam melaksanakan ibadah. Hotel penginapan jemaah haji baik di Mekah dan Madinah sangat memuaskan. Tempat tidur yang disediakan cukup besardan empuk, serta dilengkapi dengan fasilitas pendingin udara yang berfungsi dengan baik.

"Kamar mandi juga bersih dan dilengkapi dengan perlengkapan mandi yang memadai. Staf hotel sangat ramah dan responsif. Akses Wi-Fi yang cukup baik sehingga sangat membantu jemaah untuk tetap terhubung dengan keluarga di tanah air," kata Sunidja.

Untuk pelaksanaan Armuzna, Ia mengapresaisi adanya inovasi terbaru yang menjadi kebijakan Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan prima kepada jemaah haji lansia yaitu Kebijakan Skema Murur.

"Skema murur yang dilaksanakan pada saat Armuzna, memberikan fleksibilitas dan kemudahan yang cukup baik bagi jemaah, terutama bagi jemaah haji lansia, jemaah haji yang memiliki kondisi kesehatan tertentu atau keterbatasan fisik," kata Sunidja.

Bahkan, Sunidja menilai bahwa manfaat dari skema murur ini tidak hanya dirasakan oleh jemaah haji lansia dan jemaah haji yang memiliki keterbatasan, namun dapat mengurangi kepadatan di Muzdalifah dan penempatan jemaah haji di mina pun dapat dilakukan dengan baik.

"Kelancaran pada fase Armuzna ini juga berdampak pada lempar jumrah di Jamarat sehingga dapat dilaksanan dengan tertib. Para petugas PPIH Arab Saudi dengan sigap berjaga untuk mengarahkan dan mengatur para jemaah haji. Bahkan petugas-petugas kesehatan dan linjam sangat sigap membantu jemaah haji," papat Sunidja.

Soal katering untuk jemaah haji, ia menilai sangat puas dengan makanan dan minuman yang disiapkan untuk para jemaah haji. "Menurut beberapa testimoni para jemaah haji, bahwa makanan dan minuman sangat lengkap dan melimpah baik dimulai dari asrama haji, Mekah, Armuzna, dan Madinah," katanya.

Peningkatan pelayanan jemaah haji juga dirasakan dari segi transportasi yang disediakan oleh Kementerian Agama yaitu Bus Sholawat. "Bus sholawat tersedia dengan frekuensi yang cukup tinggi, sehingga jamaah tidak perlu menunggu terlalu lama untuk mendapatkan transportasi ke Masjidil Haram. Layanan ini sangat membantu, terutama bagi jamaah yang menginap di hotel yang cukup jauh dari masjid," kata Sunidja.

Pemberangkatan jemaah haji Jawa Barat dimulai dari tanggal 11 Mei sampai dengan 11 Juni 2024, sedangkan untuk pemulangan jemaah haji Jawa Barat dimulai dari tanggal 21 Juni sampai dengan 22 Juli 2024 yang terbagi dalam 93 kelompok terbang (Kloter) JKS dan KJT.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement