Jumat 19 Jul 2024 21:22 WIB

Jelang Pilkada, Dandan Ajak Tak Politisasi Difabel

Kepedulian terhadap kaum difabel tidak boleh sekedar dijadikan janji politik

Rep: Muhammad Taufik/ Red: Sandy Ferdiana
Bakal Calon Wali Kota Bandung Dandan Riza Wardana usai menjadi nara sumber dalam diskusi di rooftop Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (19/7/2024).
Foto: Muhammad Taufik/Republika
Bakal Calon Wali Kota Bandung Dandan Riza Wardana usai menjadi nara sumber dalam diskusi di rooftop Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (19/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Bakal Calon Wali Kota Bandung Dandan Riza Wardana mengajak semua pihak untuk tidak mempolitisasi kaum difabel, khususnya yang berusia anak-anak. Seruan itu disampaikan Dandan dalam diskusi di rooftop Gedung DPRD Provinsi Jawa Barat, Kota Bandung, Jumat (19/7/2024).

Menurut Dandan, kepedulian terhadap anak difabel merupakan kewajiban, khususnya bagi pemimpin. Untuk itu, pihaknya menyayangkan jika praktik kepedulian itu dipolitisasi untuk tujuan tertentu.    

‘’Awal karir saya sebagai staf kantor kelurahan, sehingga tahu betul keberadaan anak difabel, termasuk cara menanggulanginya,’’ ujar Dandan kepada wartawan, Jumat (19/7/2024). Oleh karena itu, upaya penanggulangan kaum difabel dan anak difabel bukan hal baru bagi Dandan.

Dandan menuturkan, kepedulian terhadap kaum difabel tidak boleh sekedar dijadikan janji politik. Terlebih, imbuh dia, jika janji tersebut tidak bisa direalisasikan kelak. Seharusnya, kata dia, kepedulian terhadap kaum difabel itu dilakukan sejak lama, bukan saat akan menjadi calon pemimpin.

Pihaknya mengajak semua balon wali kota Bandung untuk tidak sekadar mengumbar janji-janji, khususnya dalam memerhatikan kaum difabel. Dandan mengungkapkan, Forum Ngadandanan Bandung yang didirikan jauh hari sebelum musim pilkada, salah satu aktivitasnya yaitu melakukan aksi peduli terhadap anak difabel. Aksi tersebut, tegas dia, menjadi salah satu yang dimatangkan dalam visi Bandung Asikk (Agamis, Sejahtera, Inovasi Kreatif dan Kolaboratif).

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement