Sabtu 20 Jul 2024 12:30 WIB

Digempur Isu Anggaran Makan Gratis Rp 7.500, Tim Sinkronisasi Ungkap Pesan Penting Prabowo

Usai anggaran program makan bergizi gratis diketahui, Prabowo memberi dua pesan.

Rep: Bayu Adji Prihammanda/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah siswa antre untuk mendapatkan makan siang gratis di SMPN 1 Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa  (5/3/2024). Pemkab Aceh Besar melaksanakan simulasi program makan siang gratis untuk pelajar.
Foto: ANTARA FOTO/Ampelsa
Sejumlah siswa antre untuk mendapatkan makan siang gratis di SMPN 1 Darul Imarah, Aceh Besar, Selasa (5/3/2024). Pemkab Aceh Besar melaksanakan simulasi program makan siang gratis untuk pelajar.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Program makan bergizi gratis yang dijanjikan presiden dan wakil presiden terpilih Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka menjadi sorotan beberapa hari belakangan. Pasalnya, anggaran untuk satu porsi makanan gratis dalam program itu dirumorkan dipangkas menjadi Rp 7.500 dari sebelumnya Rp 15 ribu.

Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Hasan Nasbi tegas membantah spekulasi yang kini beredar luas di masyarakat. Pasalnya, belum ada kesimpulan terkait besaran biaya yang dibutuhkan untuk seporsi makanan gratis hingga hari ini, selain kepastian besaran anggaran Rp 71 triliun untuk menjalankan program itu pada 2025.

Baca Juga

"Jadi sampai hari ini, satu-satunya yang sudah bisa kita ambil kesimpulan itu baru alokasi anggaran untuk makan bergizi gratis tahun 2025. Kisarannya adalah Rp 71 triliun untuk 2025," kata dia saat konferensi pers di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Jumat (19/7/2024).

Usai besaran anggaran untuk program makan bergizi gratis itu diketahui, presiden terpilih Prabowo Subianto langsung memberikan dua pesan kepada tim. Pertama, makanan yang disediakan harus memenuhi standar ketercukupan gizi. Kedua, anggaran Rp 71 triliun untuk 2025 itu harus dioptimalkan dengan penerima manfaat yang luas.