Ahad 21 Jul 2024 06:00 WIB

Gunung Gede dan Pangrango 'Bersalju' dan Misteri an-Nahl Ayat 15

Gunung Gede dan Pangrango merupakan tanda kebesaran Allah.

Pengunjung melintasi jembatan gantung panjang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/6).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Pengunjung melintasi jembatan gantung panjang di kawasan Taman Nasional Gunung Gede dan Pangrango, di Sukabumi, Jawa Barat, Senin (18/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Hal tak biasa terjadi di Kawasan Gunung Gede dan Pangrango di Kabupaten Bogor Jawa Barat. Area yang biasanya sekadar berhawa dingin itu mendadak dihujani salju. Suhu di sana mencapai nol derajat celsius di musim panas Juli tahun ini.

Pendaki gunung tersebut wajib ekstra waspada. Mereka harus melengkapi segala kebutuhan mendaki agar terhindar dari hipotermia.

Baca Juga

BACA JUGA: Adidas Minta Maaf ke Supermodel Keturunan Palestina Usai Ancaman Gugatan dan Seruan Boikot

Hipotermia adalah kondisi darurat medis yang terjadi ketika tubuh lebih cepat kehilangan panas dibandingkan panas yang dihasilkan. Kondisi ini menyebabkan suhu tubuh menjadi sangat rendah. Suhu tubuh normal adalah 37 derajat Celcius, sementara ketika mengalami hipotermia, suhu tubuh akan berada di bawah 35 derajat celcius.

Ketika mengalami hipotermia, hal ini bisa memengaruhi fungsi dari jantung, sistem saraf, dan organ lainnya sehingga mereka tidak berfungsi dengan baik. Jika tidak segera diatasi, hipotermia dapat menyebabkan kegagalan fungsi jantung total dan sistem pernapasan.

Nah, ada sebuah ayat Alquran yang mengupas misteri gunung, yaitu an Nahl ayat 15 berikut ini.

وَأَلْقَىٰ فِى ٱلْأَرْضِ رَوَٰسِىَ أَن تَمِيدَ بِكُمْ وَأَنْهَٰرًا وَسُبُلًا لَّعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

Wa alqā fil-arḍi rawāsiya an tamīda bikum wa an-hāraw wa subulal la'allakum tahtadụn

Dia menancapkan gunung-gunung di bumi supaya bumi itu tidak goncang bersama kamu, (dan Dia menciptakan) sungai-sungai dan jalan-jalan agar kamu mendapat petunjuk,

Syekh Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di dalam tafsirnya menjelaskan sebagai berikut:

Allah menancapkan”, maksudnya adalah Allah yang menancapkan untuk (kebaikan) para hambaNya, ”gunung gunung dibumi” yaitu gunung gunung yang besar, supaya bumi tidak bergerak gerak dan tergoncang bersama manusia. Hingga mereka mampu bercocok tanam, membangun rumah dan berjalan di atas permukaannya.

Di antara rahmatNya adalah Dia menjadikan sungai sungai yang digiring dari wilayah yang jauh menuju tanah yang membutuhkannya, sebagai minuman mereka dan binatang binatang mereka serta (pengairan) tanaman tanaman pertanian mereka; sungai sungai itu (ada yang berada dipermukaan tanah dan (ada) sungai sungai yang terpendam di dalamnya (artesis) mereka mengeksplorasinya dengan mengggalinya (terlebih dahulu) hingga menemukannya dengan bantuan penggerek timba dan alat alat lainnya.

Bukti rahmatNya yang lain, Allah menciptakan jalur jalur di bumi, yaitu jalan jalan yang menghubungkan keperkampungan yang saling berjauhan “agar kamu mendapat petunjuk” jalan menuju kearahnya. Sampai sampai engkau akan menjumpai daratan yang bergandengan dengan gunung gunung, yang membentuk barisan padanya, dan Allah telah membuatkan celah celah dan lintasan lintasan di tengah tengahnya bagi para peniti jalan.

 

Lihat halaman berikutnya >>>

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement