Selasa 23 Jul 2024 18:43 WIB

Gunung Gede Pangrango Dilanda Suhu Dingin, Ini Kondisi Gunung Ciremai

Meski suhu udara normal, tapi kondisi cuaca yang tidak bersahabat harus diwaspadai

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Arie Lukihardianti
Lereng Gunung Ciremai (Ilustrasi).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Lereng Gunung Ciremai (Ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, KUNINGAN---Suhu ekstrem nol derajat celsius melanda Gunung Gede dan Pangrango, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bahkan, Alun-alun Suryakencana, yang merupakan padang savana luas di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango, disebut membeku dan diselimuti es.

Meski berada di provinsi yang sama, namun kondisi itu tidak terjadi di Gunung Ciremai, Kabupaten Kuningan. Suhu udara di gunung tertinggi di Jawa Barat itu hingga kini masih normal.

Baca Juga

Humas, Promosi dan Pemasaran Balai Taman Nasional Gunung Ciremai (BTNGC), Ady Sularso menyebutkan, berdasarkan informasi dari BMKG, suhu udara di Gunung Ciremai saat ini mencapai 23,26 celsius, dengan kelembaban 53 persen. ‘’Suhu udaranya normal,’’ ujar Ady kepada Republika, Selasa (23/7/2024).

Meski suhu udara normal, namun kondisi cuaca yang tidak bersahabat berupa hujan dan angin harus diwaspadai oleh para pendaki di Gunung Ciremai.

Ady mengatakan, tim medsos BTNGC pada 5-6 Juli 2024 mendaki lewat jalur Sadarehe, Kabupaten Majalengka. Namun, pendakian tidak sampai ke puncak karena cuaca yang tidak bersahabat. ‘’Sepanjang pendakian diliputi gerimis, hujan dan angin kencang,’’ kata Ady.

Untuk itu, pendakian tim medsos pun berhenti di Pos 7 pada 5 Juli 2024 sekitar pukul 17.00 WIB. Selanjutnya, pada 6 Juli 2024 pukul 09.00 WIB, sebagian tim mencoba menuju Pos 8. Namun, kembali dihadang cuaca yang tidak bersahabat.

Menurut Ady, kondisi cuaca yang tidak bersahabat itu tidak terjadi setiap saat. Jika kondisi itu terjadi, maka pendaki akan memperoleh informasi di base camp atau ketika menghubungi call centre.

Sejauh ini, kata Ady, aktivitas pendakian di Gunung Ciremai masih normal. Ada lima jalur pendakian yang bisa dipilih oleh para pendaki, yang terletak di wilayah Kabupaten Kuningan dan Kabupaten Majalengka.

Untuk Kabupaten Kuningan, jalur pendakian Palutungan di Desa Cisantana, Kecamatan Cigugur, jalur pendakian Linggajati di Desa Linggajati, Kecamatan cilimus serta jalur pendakian Linggasana di Desa Linggasana, Kecamatan Cilimus.

Sedangkan di Kabupaten Majalengka, jalur pendakian Apuy di Desa Argamukti, Kecamatan Argapura serta jalur pendakian Sadarehe di Desa Payung, Kecamatan Sindang. ‘’Untuk jumlah pendaki di jalur pendakian Kabupaten Kuningan sebanyak 6.658 orang dan jalur pendakian Kabupaten Majalengka 7.798 orang. Itu data dari 1 Januari  - 30 Juni 2024,’’ kata Ady.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement