Kamis 25 Jul 2024 13:41 WIB

Pilgub Jakarta, Survei Indikator: Elektabilitas Anies Masih Tertinggi, Ahok Nomor Dua

Kemungkinan munculnya kuda hitam di luar nama Ahok dan Ridwan Kamil dinilai sulit.

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Anies Baswedan menempati elektabilitas tertinggi sebagai bakal calon gubernur (cagub) Jakarta versi survei Indikator. Selain Anies, menyusul nama Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di urutan kedua, kemudian Ridwan Kamil di urutan ketiga.

“Hampir 40 persen, tepatnya 39,7 persen itu memilih Anies Baswedan,“ kata Peneliti Utama Indikator, Burhanuddin Muhtadi, sebagaimana dipantau daring melalui kanal YouTube Indikator Politik Indonesia di Jakarta, Kamis.

Baca Juga

Berdasarkan simulasi terbuka (top of mind) itu, lanjut dia, Ahok meraih elektabilitas sebesar 23,8 persen, dan Ridwan Kamil meraih elektabilitas sebesar 13,1 persen. “Nama-nama yang lain kecil-kecil di bawah 1,5 persen,” ujarnya.

Dalam simulasi semi terbuka 40 nama calon, Anies juga meraih elektabilitas tertinggi sebesar 41,7 persen, lalu Ahok 27 persen, dan Ridwan Kamil 15,4 persen.

Adapun, tambah dia, nama-nama lain di luar ketiganya, elektabilitasnya cenderung kecil, yakni di bawah 2 persen, diantaranya Tri Rismaharini (1,7 persen), Erick Thohir (1,5 persen), Ahmad Sahroni (0,8 persen), Raffi Ahmad (0,8 persen), hingga Sri Mulyani Indrawati (0,8 persen).

“Kemungkinan munculnya kuda hitam di luar dari Ahok atau Ridwan Kamil sepertinya kecil karena waktu makin lama makin dekat ke pemilu sementara tidak mudah menaikkan elektabilitas di Jakarta,” ucapnya.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement