Senin 29 Jul 2024 08:32 WIB

Paraguay Kalahkan Israel, Ternyata 15 Tahun Terakhir Paraguay Lakukan Ini untuk Palestina

Bendera Palestina berkibar saat Paraguay kalahkan Israel.

Rep: Ahmad Syalabi Ichsan / Kamran Dikarma/ Red: Muhammad Hafil
Penonton kibarkan bendera Palestina di pertandingan sepakbola Olimpiade 2024
Foto: Ist
Penonton kibarkan bendera Palestina di pertandingan sepakbola Olimpiade 2024

REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Tim nas Sepakbola Paraguay, Sabtu (27/7/2024), menghancurkan timnas Israel dengan skor 4-2 dalam lanjutan pertandingan sepakbola putra grup D dalam ajang Olimpiade Paris 2024 di Stadion Parc de Princes di Paris, Prancis, Sabtu (27/7/2024) waktu setempat.

Paraguay menempati peringkat kedua klasemen sementara Grup D dengan tiga poin dari dua pertandingan, sementara Israel berada di posisi juru kunci dengan satu poin.

Baca Juga

Irishtimes melaporkan, saat memasuki stadion Parc de Princes di Paris pada Sabtu malam, tidak banyak penggemar yang membentangkan bendera Israel. Begitu masuk ke dalam stadion, para pendukung Israel tidak malu-malu untuk menyuarakan dukungan mereka.

Beberapa penonton membawa bendera Palestina ke dalam pertandingan, yang membuat marah beberapa pendukung Israel yang berada di kerumunan. Saat berjalan ke stadion, seorang pendukung Israel yang membawa bendera negaranya mengatakan bahwa ia dapat melihat agresi di beberapa mata di jalanan Paris saat melewatinya. 

Ada ketegangan seputar kehadiran Israel di Olimpiade kali ini mengingat perang yang dilancarkan negara tersebut di Gaza. Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran keamanan di antara pihak berwenang Prancis.

Terlepas dari peristiwa di olimpiade Paris 2024 itu, ternyata Paraguay telah menunjukkan sikapnya terhadap Palestina sejak beberapa tahun lalu. Pada 2011, Paraguay  bergabung dengan sejumlah negara Amerika Latin lainnya dalam mengakui keberadaan Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka sesuai batas yang dibuat 4 Juni 1967.

Kementerian Luar Negeri Paraguay dalam pengumumannya yang disampaikan 27 Januari 2011 itu menyebutkan pengakuan 'kebebasan dan kemerdekaan' negara sesuai batas tersebut. Pihaknya juga mendesak Palestina dan Israel kembali melanjutkan perundingan damai yang terhenti guna menciptakan perdamaian abadi di Timur Tengah. Sebelumnya Bolivia, Brasil, Argentina, Uruguay, Ecuador, Chile, Guyana dan peru telah terlebih dahulu mengakui negara Palestina sesuai batas 1967 di tahun 2011.

Sementara pada 2018, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) dan Liga Arab memuji keputusan Paraguay memindahkan kedutaan besarnya untuk Israel dari Yerusalem ke Tel Aviv. Keputusan Paraguay dinilai telah menghormati hukum internasional dan status Yerusalem.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement