Selasa 30 Jul 2024 17:35 WIB

PDIP Beri Surat Tugas kepada Krisdayanti untuk Maju Sebagai Calon Wali Kota Batu

Krisdayanti mengaku diberi pesan untuk merangkul semua parpol.

Anggota DPR fraksi PDI Perjuangan Krisdayanti (kiri).
Foto: Prayogi/Republika.
Anggota DPR fraksi PDI Perjuangan Krisdayanti (kiri).

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- DPP PDI Perjuangan memberikan surat tugas kepada Krisdayanti untuk maju sebagai calon wali kota Batu pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2024. Krisdayanti usai menerima surat tugas di Kantor DPD PDIP Jatim, Surabaya, Selasa (30/7/2024), merasa sangat senang.

Krisdayanti mengaku mendapatkan instruksi dari partainya agar menggandeng semua partai politik di Kota Batu. Terlebih saat ini dia belum mendapatkan calon wakil wali kota.

Baca Juga

"Kalau dari Ibu Ketua Umum (Megawati Soekarnoputri) dan Mbak Ketua DPR RI (Puan Maharani) meminta saya merangkul semua partai," ujarnya.

Artinya, kata dia, pihaknya berharap tidak ada yang tidak mungkin. Krisdayanti bersyukur jika semua bisa bergabung dengan pihaknya.

Terkait kriteria pasangan dalam kontestasi Pilkada Kota Batu, Krisdayanti menegaskan siapa saja yang bisa dirangkul dan saling dukung akan diprioritaskan. Namun untuk nama, ia belum dapat berbicara lebih jauh. Hanya menyebut beberapa nama saja.

"Kayak teman-teman misalkan Mas Dewa Prosa di parlemen, tidak menutup kemungkinan ada nama lain. Kalau bisa yang kenal," katanya.

Selain Krisdayanti, PDIP juga memberikan surat tugas ke bakal calon bupati (Bacabup) Magetan Sujatno. Dalam kesempatan tersebut, DPD PDIP Jatim menyerahkan rekomendasi resmi dari DPP PDIP kepada tujuh bakal calon kepala daerah (Bacakada) yang diusung dalam Pilkada 2024.

Mayoritas bacakada yang mendapatkan rekom ialah petahana. Antara lain, Bacawali - Bacawawali Kota Surabaya Eri Cahyadi - Armuji, Bacawali - Bacawawali Kota Blitar Bambang Rianto - Bayu Setyo Kuncoro , dan Bacawali - Bacawawali Kota Probolinggo Habib Hadi Zainal Abidin dan Sri Setyo Pertiwi.

Lebih lanjut, Bacabup - Bacawabup Ngawi Ony Anwar Harsono - Dwi Rianto Jatmiko, Bacabup - Bacawabup Tulungagung Marwoto Birowo - Didik Girnoto Yekti, Bacabup - Bacawabup Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo - KH Imam Hasyim dan Bacabup - Bacawabup Jombang Mundjidah Wahab - Sumrambah.

 

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement