Rabu 31 Jul 2024 08:17 WIB

Dari Karawang ke Google Cloud, Kisah Pergelutan Irsyad Halimi di Bangkit Academy

Di jalur Cloud Computing, diajarin gimana ngerencanain dan ngelola sumber daya.

Irsyad Halimi, mahasiswa Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang, yang menjadi peserta Program Studi Independen Bangkit Academy.
Foto: Universitas Bina Sarana Informatika
Irsyad Halimi, mahasiswa Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang, yang menjadi peserta Program Studi Independen Bangkit Academy.

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Bayangkan kamu, seorang mahasiswa dari kampung halaman, tiba-tiba mendapatkan kesempatan emas untuk belajar langsung dari raksasa teknologi seperti Google, Gojek, Tokopedia, dan Traveloka.

Itulah yang dialami Irsyad Halimi, mahasiswa Sistem Informasi Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) kampus Karawang, yang menjadi peserta Program Studi Independen Bangkit Academy. Program yang digagas oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi ini memang luar biasa, bro!

Baca Juga

Irsyad berbagi kisahnya yang tak terlupakan saat ditemui tim berita di sela-sela bimbingan Tugas Akhir. "Program ini adalah inisiatif gila-gilaan dari Kemdikbudristek bareng perusahaan teknologi top di Indonesia. Mulai dari Google sampai Traveloka, semua turun tangan ngajarin kita!" kata Irsyad dengan semangat.

Selama lebih dari lima bulan, mulai dari 14 Agustus 2023 hingga 31 Januari 2024, Irsyad dan teman-temannya di Bangkit Academy tenggelam dalam lautan ilmu digital. Mereka belajar machine learning, mobile development, dan cloud computing secara mendalam.

"Di jalur Cloud Computing, kita diajarin gimana ngerencanain, ngelola sumber daya, dan nyari solusi terbaik buat aplikasi di lingkungan Cloud. Google Cloud Platform jadi senjata utamanya!" jelas Irsyad.

Apa aja yang dipelajarin di Google Cloud Platform? Wah, lengkap banget, bro! Mulai dari Compute Engine, Google Kubernetes Engine, App Engine, Cloud Run, AutoML, Vertex AI, Cloud Storage, Cloud SQL, sampai BigQuery. "Kita belajar integrasi solusi Cloud dengan berbagai layanan dari Google. Seru dan penuh tantangan!" tambahnya.

Menurut Irsyad, pengalaman belajar di luar kampus itu luar biasa. "Gue nggak cuma dapet ilmu tambahan, tapi juga nambah relasi dengan mahasiswa dari kampus lain, metode belajar baru, kemampuan bahasa Inggris meningkat, dan dapet beberapa sertifikat kursus. Meskipun capek, semuanya sebanding!" ceritanya dengan antusias.

Irsyad juga mengucapkan terima kasih kepada kampus, terutama kepada Kaprodi Sistem Informasi Universitas BSI dan BSI Career Center (BCC), yang selalu mendukung dan membantu mengakomodir mahasiswanya dalam proses magang kampus Merdeka. "Tanpa dukungan mereka, gue mungkin nggak bakal dapet pengalaman sekeren ini," ujarnya.

Kisah Irsyad Halimi adalah bukti nyata kesempatan besar selalu menanti bagi mereka yang berani bermimpi dan berusaha keras. Jadi, buat kamu mahasiswa Universitas BSI, jangan ragu untuk mengikuti jejak Irsyad dan manfaatkan semua peluang yang ada. Siapa tahu, kamu bisa jadi bintang berikutnya di dunia teknologi!

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement