Jumat 02 Aug 2024 02:58 WIB

Jokowi Terpikat Catwalk AI Elon Musk

Jokowi menilai kreativitas di bidang AI jadi peluang perkembangan digital.

Rep: Eva Rianti/ Red: Gita Amanda
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketertarikannya pada karya Elon Musk berupa catwalk artificial intelligence (AI). (ilustrasi)
Foto: EPA-EFE/ADI WEDA
Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketertarikannya pada karya Elon Musk berupa catwalk artificial intelligence (AI). (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan ketertarikannya pada karya Elon Musk berupa catwalk artificial intelligence (AI) yang menampilkan wajah para tokoh dunia. Jokowi menginginkan SDM-SDM Indonesia juga punya potensi dalam mengembangkan kreativitas semacam itu.

“Banyak sektor sudah mulai beralih ke AI, mulai dari administrasi, jasa entertainment, bahkan kalau kita lihat Elon Musk sudah membuat AI Catwalk, modenya menggunakan wajah-wajah para tokoh dunia,” ujar Jokowi saat memberikan sambutan pada acara Festival Ekonomi dan Keuangan Digital (FEKDI) x Karya Kreatif Indonesia (KKI) di kawasan Senayan, Jakarta, Kamis (1/8/2024).

Baca Juga

Jokowi kemudian menyebutkan beberapa nama tokoh dunia yang wajahnya ditampilkan dalam catwalk AI karya Elon Musk. Mulai dari Elon Musk sendiri, Presiden AS ke-45 Donald Trump, Presiden Korea Utara Kim Jong Un, eks Ketua Dewan AS Nancy Pelosi, Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau, eks Menteri Luar Negeri AS Hillary Clinton, pencipta Facebook Mark Zuckerberg, serta Presiden AS ke-44 Barack Obama.

“Ini akan menjadi potensi bisnis ke depan, transformasi ke bentuk-bentuk digital dipasarkan secara digital lewat AI catwalk, lewat etalase-etalase digital. Nanti bisa langsung dibeli secara digital dan menggunakan jasa pembayaran digital,” jelasnya.

Jokowi menilai kreativitas di bidang AI tersebut menjadi peluang dalam perkembangan digitalisasi ekonomi. Termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia.

“Bayangkan jika produk UMKM kita bisa seperti ini, karena jumlah UMKM kita sangat besar 64 juta, tentu digital UMKM ini akan mendongkrak pertumbuhan ekonomi digital dan pembayaran digital kita. Sehingga saya titip transformasi digital itu harus inklusif, berkeadilan,” jelas Jokowi.

Hal itu disampaikan Jokowi di hadapan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri Keuangan Sri Mulyani, dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, serta Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Mahendra Siregar. Eva Rianti

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement