Jumat 02 Aug 2024 17:50 WIB

Polisi Sudah Autopsi Siswa SD yang Wafat Mendadak Diduga Korban Bullying, Apa Hasilnya?

Polres Indramayu telah mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Mas Alamil Huda
Sejumlah siswa mencetak bentuk telapak tangannya pada papan deklarasi antiperundungan di SDN Proyonanggan 03, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024).
Foto: ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra
Sejumlah siswa mencetak bentuk telapak tangannya pada papan deklarasi antiperundungan di SDN Proyonanggan 03, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Selasa (23/7/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Polres Indramayu, Jawa Barat, bergerak cepat dalam menangani kasus meninggalnya seorang siswa sekolah dasar (SD) di Kecamatan Cikedung, Kabupaten Indramayu, WD (10 tahun). Kasat Reskrim Polres Indramayu AKP Hillal Adi Imawan mengatakan, pihaknya bersama Polsek Cikedung langsung merespons dan menindaklanjuti kejadian tersebut.

Hillal mengatakan, pihaknya saat ini sedang melaksanakan serangkaian proses penyelidikan untuk mengetahui fakta peristiwa yang terjadi di balik kematian bocah tersebut.

Baca Juga

‘’Tadi malam kita sudah melakukan pemeriksaan autopsi terhadap korban (almarhum) di RS Bhayangkara Indramayu. Dan saat ini kami menunggu hasil autopsi untuk mengetahui penyebab pasti kematian korban,’’ kata Hillal, di Mapolres Indramayu, Jumat (2/8/2024).

Hillal menambahkan, hari ini Polres Indramayu juga mengumpulkan keterangan dari beberapa saksi, baik dari para guru maupun teman korban sesama siswa SDN 3 Amis, Kecamatan Cikedung. Langkah itu dilakukan dengan didampingi oleh pekerja sosial (Peksos) dari Dinas Sosial Kabupaten Indramayu.