REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jebloknya peringkat liga sepak bola Indonesia di level Asia Tenggara dan Asia salah satunya karena dalam pertandingan yang berlangsung kerap diwarnai kericuhan. Baik itu antarpemain maupun meningkat menjadi antarsuporter.
Kericuhan ini faktor pemicunya keputusan wasit yang dianggap merugikan salah satu tim. Biasanya, pemain langsung menyerbu wasit untuk melakukan protes. Wasit pun tak bisa berbuat banyak karena tak ada sarana untuk mengubah keputusan.
Kini, dalam upaya memperbaiki kualitas pertandingan yang muaranya akan menaikkan level Liga sepak bola Indonesia di kancah internasional, pada Liga 1 musim 2024/2024 akan diterapkan sejumlah aturan baru. Yakni, penggunaan VAR serta dibatasinya pemain yang boleh melakukan protes terhadap wasit. Nantinya, hanya kapten saja yang boleh protes ke wasit.
Direktur Utama PT Liga Indonesia Baru (LIB) Ferry Paulus mengatakan, VAR akan digunakan untuk membantu wasit membuat keputusan terbaik. Selain itu, diterapkan aturan hanya kapten tim yang dapat mengajukan protes kepada wasit.
"Kami akan gunakan VAR untuk membantu wasit dalam membuat keputusan yang lebih adil dan tepat. Juga pemain yang boleh protes hanya kapten tim saja, semoga ini dapat memperbaiki kualitas pertandingan," ujarnya.
Sebelumnya Ketua Umum PSSI Erick Thohir meminta para pemain yang akan berlaga di Liga 1 2024/2025 untuk menghormati setiap keputusan wasit. Sebab, PSSI sudah berupaya meningkatkan kualitas wasit dan menggunakan VAR pada musim 2024/2025 agar pertandingan berjalan bersih dan bisa dipertanggungjawabkan.
"Hormati perwasitan dan keberadaan VAR untuk meminimalisasi kesalahan sehingga apa pun hasil pertandingan akan diterima secara objektif. Lalu juga diterapkan aturan hanya kapten tim yang boleh mengajukan protes kepada wasit, dan hal ini sesuai ketentuan FIFA. Akan ada wasit tamu, misalnya sebulannya ada satu, untuk menaikkan kepercayaan wasit kita," kata Erick di acara peluncuran kompetisi BRI Liga 1 2024/2025 di Jakarta, Selasa (6/8/2024).