Jumat 09 Aug 2024 09:52 WIB

Rizki Juniansyah Punya Tradisi Cium Kaki Sang Ibu Sebelum Tanding

Lifter Rizki punya kebiasaan mencuci kaki sang ibu untuk mendapatkan keberkahan.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah melakukan angkatan saat bertanding di cabang angkat besi kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024).
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Lifter Indonesia Rizki Juniansyah melakukan angkatan saat bertanding di cabang angkat besi kelas 73 kg putra Olimpiade Paris 2024 di South Paris Arena, Paris, Prancis, Kamis (8/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lifter putra Indonesia Rizki Juniansyah mengungkapkan, kebiasaan mencium dan mencuci kaki sang ibu untuk mendapatkan keberkahan. Hal itu dilakukannya, tak terkecuali saat mengikuti Olimpiade Paris 2024.

Kehadiran keluarga di Paris menjadi salah satu mood booster Rizki. Chef de Mission (CdM) Tim Indonesia Anindya Bakrie menerbangkan sang ibu Yeni Rohaeni Durachim dan kakaknya Riska Anjani Yasin untuk menyaksikannya bertanding.

Baca Juga

"Kehadiran keluarga dan ibu itu support nomor satu. Saya ada dalam rahim mama, mama yang terbaik. Setiap saya cium kaki dan cuci kaki mama serta meminumnya, Alhamdulillah selalu berkah," kata Rizki dalam keterangan resmi dari NOC Indonesia yang diterima di Jakarta, Jumat (9/8/2024).

Rizki mempersembahkan medali emas kedua bagi Indonesia di Olimpiade Paris 2024. Dia juga mengukir sejarah sebagai lifter pertama Indonesia yang berhasil meraih medali emas di Olimpiade.

Selain itu, Rizki juga mencatatkan namanya sebagai pemegang Olympic Record untuk clean and jerk dengan angkatan 199 kilogram (kg). "Terima kasih doa dan dukungannya, hingga akhirnya sampai di ujungnya manis. Saya bangga sama mereka Rizki dan Veddriq," ujar Anindya Bakrie.

"Apa yang mereka lakukan penuh kerja keras, dedikasi, dan penuh komitmen untuk memberikan yang terbaik kepada Merah Putih sampai lagu Indonesia Raya berkumandang dua kali pada 8 Agustus. Terima kasih kepada semua pihak yang membantu, ini kerja tim yang luar biasa," ucap Anindya menambahkan.

Di awal, Rizki gagal di angkatan snatch pertama dengan berat beban 155 kg. Namun, pada percobaan kedua, Rizki berhasil mengangkat beban yang sama. Pada kesempatan snatch terakhir, ia mencoba mengangkat 162 kg, tetapi gagal.

Pada clean and jerk, Rizki mulus di angkatan pertama 191 kg. Lifter berusia 21 tahun itu kemudian menaikkan beban angkatannya menjadi 199 kg di angkatan kedua yang menjadi rekor Olimpiade. Total angkatan Rizki 354 kg.

Medali perak di cabang olahraga angkat besi kelas 73 kg direbut lifter Weeraphon Wichuma (Thailand) dengan total angkatan 346kg. Sedangkan perunggu dibawa pulang Bozhidar Andreev dari Bulgaria dengan beban yang diangkat 344 kg.

Pada debutnya di World Championship 2022, Rizki berhasil meraih medali perak dan emas. Lifter asal Serang, Banten tersebut juga merupakan pemegang rekor dunia untuk angkatan total yakni 365 kg pada World Cup 2024 di Phuket. Thailand.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement