Selasa 13 Aug 2024 07:54 WIB

Kritikan An Se-young dan Tugas Berat Komjen Fadil Imran di PBSI

An Se-young mengkritik manajemen Asosiasi Bulu Tangkis Korsel setelah meraih emas

Red: Israr Itah
An Se-young (tengah) menerima emas Olimpiade Paris 2024 dari nomor tunggal putri bulu tangkis. Wakil Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) meraih perunggu, sementara He Bing Jiao (China) mendapatkan perak.
Foto: PBSI/Badmintonphoto/Mikael Ropars
An Se-young (tengah) menerima emas Olimpiade Paris 2024 dari nomor tunggal putri bulu tangkis. Wakil Indonesia Gregoria Mariska Tunjung (kanan) meraih perunggu, sementara He Bing Jiao (China) mendapatkan perak.

Oleh: Israr Itah, jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Pertama, selamat kepada Bapak Fadil Imran yang terpilih sebagai Ketua Umum PB PBSI periode 2024-2028. Fadil terpilih dalam Munas XXIV PBSI 9-10 Agustus 2024 di Surabaya.

Baca Juga

Tugas Fadil amat berat. Kapolda Metro Jaya periode 16 November 2020-27 Maret 2023 ini harus mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia setelah belakangan kesulitan bersaing di turnamen papan atas BWF, gagal meraih medali di Asian Games 2023, dan hanya mendapatkan satu perunggu di Olimpiade Paris 2024.

Saya tak mengenal dekat Fadil dan hanya dua kali bertemu dengannya dalam kapasitas sebagai jurnalis. Pertemuan pertama terjadi di Ancol pada pertengahan Februari lalu saat beliau menjadi narasumber acara seminar SIWO PWI Pusat yang bertajuk 'Menjaga Tradisi Emas Olimpiade'. Fadil saat itu berstatus Sekjen PBSI dan Ketua Tim Adhoc Olimpiade Paris 2024.