Jumat 09 Aug 2024 14:53 WIB

Alasan Munas, Ketum PBSI Enggan Komentari Kegagalan Bulu Tangkis di Olimpiade Paris

Bulu tangkis hanya mendapatkan perunggu melalui Gregoria Mariska Tunjung.

Rep: Fitriyanto/ Red: Israr Itah
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memperlihatkan medali perunggu saat penganugerahan medali bulu tangkis tunggal Putri Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapella Arena, Paris, Prancis, Senin (5/8/2024). Gregoria menyabet medali perungggu sedangkan medali emas diraih An Se-young dari Korsel dan medali perak diraih He Bingjiao dari China.
Foto: AP Photo/Kin Cheung
Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung memperlihatkan medali perunggu saat penganugerahan medali bulu tangkis tunggal Putri Olimpiade Paris 2024 di Porte De La Chapella Arena, Paris, Prancis, Senin (5/8/2024). Gregoria menyabet medali perungggu sedangkan medali emas diraih An Se-young dari Korsel dan medali perak diraih He Bingjiao dari China.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejak pertama kali dipertandingkan di Olimpiade 1992, Barcelona menjadi cabang yang paling sukses di pentas multi event terbesar di dunia ini. Susy Susanti dan Alan Budikusuma yang kemudian menjadi suami - isteri, mampu mengawinkan medali emas Olimpiade.

Empat tahun berselang di Olimpiade Atlanta 1996, ada pasangan ganda putra Rexy Mainaky/Ricky Subagja. Tahun 2000 di Sydney giliran Candra Wijaya/Tony Gunawan.

Baca Juga

Taufik Hidayat mempersembahkan medali emas di Olimpiade Athena 2004. Empat tahun kemudian di Beijing kembali ganda putra yang menyumbang medali emas melalui Markis Kido /Hendra Setiawan.

Tahun 2012 di London, bulu tangkis tak mampu mempersembahkan sekeping medali pun. Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir kemudian meraih emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016.