Selasa 13 Aug 2024 10:41 WIB

Bernama Ulas 'Kuda Tua' Biang Keladi Kegagalan Malaysia Raih Emas Olimpiade, Perlu Tiru RI

Pengamat olahraga di Malaysia menilai perlu menjadikan Indonesia sebagai contoh.

Rep: Andri/ Red: Andri Saubani
Bendera Malaysia (ilustrasi)
Foto:

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Kegagalan Malaysia meraih medali emas di Olimpiade Paris 2024 masih menjadi pembahasan hangat di negeri jiran itu. Kantor berita Bernama pada Selasa (13/8/2024) pun mengulas hal ini dengan mengutip pengamat olahraga dan akademisi di negara setempat.

Ketergantungan terhadap atlet lama atau 'kuda tua' dalam artikel Bernama itu, dinilai sebagai penyebab Malaysia hingga kini belum juga mampu meraih medali emas pertama mereka dalam sejarah keikutsertaan di olimpiade. Pengamat olahraga Asan Ahmad berpandangan, ketidakmampuan negaranya meraih emas akan terus berlanjut jika federasi-federasi olahraga di Malaysia tidak mengubah program yang mampu melahirkan talenta-talenta baru di dunia olahraga.

Baca Juga

"Pada pandangan saya, kita masih gagal untuk mendapat emas olimpiade karena kita gagal melahirkan atlet baru yang berpotensi menyumbang medali emas. Kita masih bergantung kepada atlet lama untuk meraih medali," kata Asan.

"Bisa dibayangkan atlet seperti Mohd Azizulhasni Awang yang semakin dimakan usia masih diberi kepercayaan untuk bertanding di pentas olimpiade. Tak salah mendaftarkan dia, tetapi dia harus didampingi oleh pelapis (atlet muda)," ujuar Asan, menambahkan.

Minimnya atlet-atlet pelapis di Malaysia, menurut Asan, menunjukkan kelemahan program federasi dalam melahirkan atlet-atlet berbakat. Menurutnya, Malaysia tidak boleh bergantung kepada Azizulhasni selamanya.

"Harus ada lebih ramai (atlet) pelapis,” kata Asan.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement