Rabu 14 Aug 2024 09:57 WIB

Titik Temu Indonesia Maju

Harapan untuk terus dapat mencari titik temu dari perbedaan harus terus diupayakan.

Red: Fernan Rahadi
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta
Foto: amikom
Prof Ema Utami dari Universitas Amikom Yogyakarta

Oleh : Prof Ema Utami (Wakil Direktur Program Pascasarjana Universitas Amikom Yogyakarta)

REPUBLIKA.CO.ID, Senin, 12 Agustus 2024 anak kedua kami, Najwa yang baru di Yogyakarta mendapat kejutan dengan kedatangan teman-teman sekolahnya dulu. Sebagian besar dari teman sejak TK tersebut kini telah kuliah di berbagai kota dan negara yang berbeda.

Waktu libur kuliah yang hampir bersamaan menjadikan mereka dapat bertemu dan berkumpul. Ingatan saat mengantar Najwa dan bertemu dengan mereka di sekolah saat TK, SD, SMP, dan SMA kembali muncul. Kebersamaan di sekolah full day dari pagi sampai sore tentu banyak menorehkan memori bagi mereka. Seperti beberapa kejadian saat mereka di SD yang menjadi obrolan pada pertemuan itu. Wajah dan tingkah lucu saat mereka sekolah kini telah menjelma menjadi para mahasiswi yang cantik.

Mereka yang kini mengejar cita-cita dengan pilihan studi masing-masing, seperti bidang pariwisata, seni, teknik, psikologi, hingga kedokteran dengan Perguruan Tinggi (PT) di berbagai kota dan negara. Sebaran daerah PT yang dipilih oleh teman-teman Najwa memang beragam. Selain di Yogyakarta, kota Bandung, Jakarta, Surabaya, dan lainnya menjadi pilihan. Beberapa bahkan ada yang memilih PT di Jepang, Australia, dan Kanada sebagai negara tujuan studi.

Dengan berbagai kesibukan masing-masing, melihat mereka kembali bersama walau sesaat menjadi kebahagiaan tersendiri. Kendati perubahan dan perbedaan seiring dengan perjalanan waktu tidak dapat dihindari, namun dipastikan ada persamaan yang dapat menautkan dan mengumpulkan mereka kembali.

Hal tersebut serupa dengan penelitian yang saat ini sedang kami jalankan, sebuah penelitian yang salah satu tujuannya mengumpulkan teks latin bahasa-bahasa di Indonesia.

Tidak dimungkiri bahwa Bahasa Indonesia merupakan salah satu pilar pemersatu bangsa Indonesia yang terdiri dari banyak suku dan bahasa. Namun demikian, keharusan memiliki kemampuan berbahasa Indonesia disebut menjadi salah satu penyebab ditinggalkannya penggunaan bahasa daerah. Indonesia memiliki sebanyak 668 bahasa di 2.468 daerah telah teridentifikasi oleh Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sampai dengan tahun 2017. Hampir semua bahasa daerah di Indonesia tersebut mengalami gejala kepunahan yang ditandai dengan semakin berkurangnya pengguna atau penuturnya.

Saat ini penelitian berbasis teknologi dengan tujuan pelestarian bahasa daerah di Indonesia telah dilakukan dari berbagai disiplin ilmu. Di bidang Informatika penelitian yang berkaitan dengan bahasa daerah ini dapat terbagi menjadi dua topik utama.

Topik pertama adalah pengembangan aplikasi, seperti untuk kamus bahasa daerah, pembelajaran bahasa daerah, atau sistem informasi yang menggunakan bahasa daerah. Topik kedua berkaitan dengan penerapan atau pengembangan algoritma atau metode yang digunakan pada suatu bahasa daerah. Beberapa penelitian dengan objek bahasa daerah ini juga telah dilakukan oleh mahasiswa Magister Informatika di Universitas Amikom Yogyakarta. Pengembangan metode digunakan seperti pada bahasa Jawa, Madura, Ternate, Ambon, Sasak, Makassar, dan lain sebagainya sebagai bahan penelitian oleh mahasiswa.

Adanya perbedaan dalam berbagai hal merupakan sesuatu yang tidak dapat dihindari termasuk pemilihan studi, universitas, maupun bahasa. Seiring dengan tema yang digunakan dalam peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Kemerdekaan Republik Indonesia tahun ini, yakni “Nusantara Baru Indonesia Maju”, dan dengan logo yang mengandung filosofi persatuan sebagai hal dasar yang harus dicapai oleh bangsa Indonesia.

Harapan untuk terus dapat mencari titik temu dari masing-masing perbedaan yang bertujuan menuju kebaikan tentu harus terus diupayakan dan diusahakan. Semoga ayat ke-22 dari surat Ar Rum dapat menjadi pegangan bagi kita semua yang pasti memiliki perbedaaan, “Di antara tanda-tanda (kebesaran)-Nya ialah penciptaan langit dan bumi, perbedaan bahasa dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi orang-orang yang berilmu.” Wallahu a’lam.

Selamat Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Republik Indonesia ke-79, Bersatu dalam Nusantara Baru Indonesia Maju.

 

Dari tokoh ramai dibicarakan ini, siapa kamu jagokan sebagai calon gubernur DKI Jakarta 2024

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement