Kamis 15 Aug 2024 18:08 WIB

Dokter Bunuh Diri Diduga karena Di-Bully Senior, Begini Jawaban Undip

Menurut Undip mahasiswanya bunuh diri karena faktor kesehatan bukan lantaran dibully.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Karta Raharja Ucu
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).
Foto: Republika/Kamran Dikarma
Suasana Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/8/2024).

REPUBLIKA.CO.ID, REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Universitas Diponegoro (Undip) akhirnya angkat bicara terkait kabar meninggalnya seorang dokter muda sekaligus mahasiswi yang sedang menjalani Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Dr.Kariadi, Semarang, Jawa Tengah. Undip membantah kabar mahasiswi bernama Aulia Risma Lestari (ARL) tersebut bunuh diri akibat bullying atau perundungan.

Menurut Undip, ARL mengakhiri hidupnya karena menghadapi masalah kesehatan. "Mengenai pemberitaan meninggalnya almarhumah berkaitan dengan dugaan perundungan yang terjadi, dari investigasi internal kami, hal tersebut tidak benar," ungkap Manajer Layanan Terpadu dan Humas Undip Utami Setyowati saat memberikan keterangan pers di Kantor Humas Undip, Kamis (15/8/2024).

Dia mengatakan, selama ini ARL berdedikasi dalam pekerjaannya. "Namun demikian, almarhumah mempunyai problem kesehatan yang dapat memengaruhi proses belajar yang sedang ditempuh," ujarnya.

Kendati demikian, Utami mengaku tidak bisa mengungkap secara mendetail problem kesehatan apa yang dialami ARL bersangkutan. Alasannya karena konfidensialitas medis dan privasi almarhumah.